London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa melemah pada Selasa waktu setempat, setelah sehari sebelumnya berakhir menguat, sejalan dengan pembukaan Wall Street, di tengah revisi turun angka pertumbuhan AS kuartal ketiga.
Kemerosotan di Eropa dan Amerika Serikat mengikuti kinerja lemah pasar saham di Asia, di mana sentimen berkurang oleh ketakutan deflasi di Jepang dan kekhawatiran terhadap likuiditas bank di China.
Di London indeks FTSE 100 menyusut 0,59 persen menjadi ditutup pada 5.323,96 poin, sementara di Paris indeks CAC 40 jatuh 0,75 persen menjadi 3.784,62. Di Frankfurt, indak Dax 30 melemah 0,55 persen berakhir pada 5.769,13.
Tempat lain di Eropa terjadi penurunan 0,20 persen pada Swiss Market Index, 1,08 persen di Milan, 0,30 persen di Madrid dan 0,75 persen di Brussels.
Bursa AS diperdagangkan lebih rendah setelah pemerintah mengeluarkan revisi turun pertumbuhan di tengah rendahnya keyakinan konsumen.
Dow Jones Industrial Average turun 0,52 persen di 10.396,23 tengah hari, sehari setelah indeks blue-chip kembali pulih dari tiga sesi penurunan menjadi ditutup di tertinggi sejak Oktober 2008.
Indeks komposit Nasdaq jatuh 0,64 persen menjadi 2.162,16.
Saham menurun sejak bel pembukaan karena pasar mencerna data baru pemerintah yang menunjukkan produk domestik bruto (PDB) pada Juli-September tumbuh 2,8 persen lebih rendah daripada perkiraan awal 3,5 persen.
Meskipun direvisi turun, laporan menunjukkan ekspansi pertama bagi perekonomian setelah empat kuartal berturut-turut kontraksi, termasuk penurunan 0,7 persen pada kuartal kedua.
"Kekecewaan dalam revisi menunjukkan bahwa perekonomian AS sementara berkembang, namun masih tumbuh di bawah potensinya, yang dipertimbangkan tidak positif sejauh prospek pertumbuhan pekerjaan mengkhawatirkan," kata analis Briefing.com Patrick O`Hare.
Analis di Charles Schwab & Company menunjuk konsumsi pribadi dalam data, yang lebih kecil daripada laporan awal dan "jauh dari harapan."
Mereka juga mengatakan bahwa data inflasi datang di bawah perkiraan, yang mungkin telah mengurangi beberapa harapan bahwa Federal Reserve hampir mulai memperketat kebijakan moneter untuk mencegah suatu pemanasan ekonomi.
Secara terpisah, Conference Board, sebuah perusahaan riset terkemuka, mengatakan bahwa kepercayaan konsumen AS naik sedikit pada November setelah dua bulan menurun tetapi tetap terperosok.
Di Paris kerugian dibatasi oleh laporan bahwa kepercayaan bisnis Jerman, diukur oleh institut Ifo, melonjak pada November, memicu harapan bahwa Jerman, lokomotif ekonomi Eropa, dapat memimpin benua itu keluar dari resesi.
Bank-bank terkena "profit taking", dengan Societe Generale menyerah 3,23 persen dan BNP Paribas 2,63 persen.
Di Frankfurt konglomerat industri MAN terus menderita dari kejutan keberangkatan kepalanya Hakan Samuelsson pada Senin, yang telah menjabat selama hampir lima tahun.
MAN turun 1,27 persen pada Selasa karena investor takut keberangkatannya akan mencegah kelompok itu berintegrasi ke pembuat mobil Volkswagen, pemegang saham utama.
Pada Selasa, di Tokyo indeks Nikkei-225 berakhir turun 1,0 persen, diseret oleh keprihatinan mengenai deflasi, atau penurunan harga, yang telah memperkeruh prospek pemulihandi perekonomian nomor satu Asia.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009