New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun pada Selasa waktu setempat, setelah Amerika Serikat mengatakan ekonomi terbesar dunia itu tumbuh lebih lambat dari perkiraan dalam kuartal ketiga, mendorong kekhawatiran tentang permintaan energi, kata para dealer.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Januari, jatuh 1,54 dolar menjadi ditutup pada 76,02 dolar per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari merosot 1,00 dolar menjadi menetap di 76,46 dolar per barel.
Analis mengatakan pasar minyak tersandung setelah pemerintah AS merevisi turun perkiraan produk domestik bruto -- suatu ukuran luas output barang dan jasa sebuah negara -- untuk kuartal ketiga.
Departemen perdagangan mengatakan bahwa PDB tumbuh pada tingkat tahunan 2,8 persen dalam periode Juli-September, turun dari perkiraan pertumbuhan bulan lalu 3,5 persen.
Ekspansi yang lebih lambat, sejalan dengan prakiraan sebagian besar analis, meskipun demikian sebuah "rebound" (berbalik naik), menandai pertumbuhan pertama dalam perekonomian setelah empat kuartal berturut-turut kontraksi.
"Sementara laporan PDB hari ini sesuai dengan harapan, PDB masih dikupas 0,7 persen dari kinerja kuartal sebelumnya yang ditingkatkan oleh program `cash for clunkers`," kata Mike Fitzpatrick, analis di MF Global.
Sebagian besar ekonom mengatakan pemulihan AS dari resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa tampaknya berada di jalurnya, tapi dapat digelincirkan oleh meningkatnya pengangguran. Angka pengangguran mencapai tertinggi 26 tahun 10,2 persen pada Oktober.
Survei terpisah Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik sedikit pada November setelah dua bulan menurun.
Fitzpatrick mengatakan pasar menunggu laporan persediaan dari Departemen Energi Amerika Serikat pada Rabu, yang diperkirakan menunjukkan permintaan yang lemah.
"Minggu ini laporan persediaan akan menunjukkan peningkatan total minyak mentah dan pemanfaatan utilitas masih terendah dalam sejarah sebagai konsekuensi dari tekanan margin," katanya.
Bart Melek, ekonom di BMO Capital Markets, juga memperkirakan sebuah bangunan dalam stok minyak bumi di AS.
"Data mingguan AS kemungkinan akan menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah dan stok produk lebih tinggi juga," kata Melek.
Fitzpatrick dari MF Global mengatakan bahwa pedagang telah memasuki modus konsolidasi jelang libur panjang akhir pekan AS yang dimulai Kamis dengan "Thanksgiving Day".
"Mulai hari ini, volume harus turun karena mendekati hari libur panjang akhir pekan, dengan sebagian besar perdagangan terbatas oleh penyesuaian posisi," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009