Landikotal (ANTARA News/Reuters) - Tentara Pakistan menewaskan 18 gerilyawan Selasa dalam serangan untuk menghentikan jaringan yang menyusun serangan terhadap konvoi pasokan pasukan Barat ke Afghanistan dan melakukan pemboman, kata seorang pejabat keamanan.
Korban besar di pihak gerilyawan di daerah Khyber itu dapat mengurangi kekhawatiran di Washington, yang menginginkan Pakistan membasmi gerilyawan di sepanjang perbatasan, yang dianggap sebagai pusat global bagi gerilyawan, untuk membantunya mengalahkan Taliban di Afghanistan.
Gerilyawan telah berusaha untuk mematahkan pasokan dengan serangan, yang memaksa AS dan negara lainnya dengan pasukan di Afghanistan yang terkurung daratan untuk mencari rute alternatif.
"Kami telah mengamankan salah satu markas pertahanan mereka dan menemukan tempat penyimpanan besar senjata dan amunisi. Dalam pertempuran itu, 18 gerilyawan tewas sementara enam yang lain ditangkap," ujar jurubicara pasukan paramiliter Korps Perbatasan Mayor Fazal-ur-Rehman.
Ketegangan politik di Pakistan dapat mengalihkan pemerintah dari tindakan kerasnya terhadap gerilyawan di belakang serangan bom belum lama ini yang menewaskan ratusan orang.
Pemerintah Pakistan Sabtu mempublikasikan daftar orang, termasuk empat menteri kabinet, yang dapat menghadapi penuntutan dengan tuduhan korupsi setelah kehilangan amnesti yang kontroversial akhir pekan ini.
Presiden Asif Ali Zardari, juga dalam daftar itu, tidak dapat diadili karena kekebalannya sebagai presiden.
Bagaimanapun, secara politik kasus yang dituduhkan itu melibatkan sekitar 8.000 orang, banyak dari partainya, yang dapat memperlemahnya pada masa depan dan memicu krisis politik baru.
Militer AS mengirim sebagian besar dari pasokannya untuk perang di Afghanistan melalui sekutu regionalnya Pakistan, termasuk bahan bakar bagi tentaranya.
Pasukan keamanan Pakistan telah melakukan serangan di daerah Khyber pada September, yang memaksa gerilyawan untuk menempa perjanjian dengan Taliban Pakistan dalam upaya untuk mengatur perlawanan keras.
Sebagian dari serangan itu di rute pasokan, gerilyawan yang juga telah herlibat dalam hujan pemboman bunuh diri di Peshawar, ibukota Provinsi Perbatasan Baratlaut, ujar beberapa pejabat keamanan.
Tentara Pakistan menghadapi tekanan di beberaa front.
Militer menerukan serangan di Waziristan Selatan di perbatasan Afghanistan pada 17 Oktober, yang dimaksudkan untuk membasmi gerilyawan yang meningkatkan perang mereka terhadap pasukan keamanan pada 2007.
Menurut militer, sekitar 600 gerilyawan telah tewas dalam serangan di Wazirisan Selatan, sementara 70 tentara tewas.
Tidak ada pembuktian indepeden karena wartawan tidak diperbolehkan ke daerah itu kecuali dalam kesempatan lawatan yang dikawal-militer.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009