Dumai (ANTARA News) - Aksi keributan yang dilakukan oleh sebagian kecil korban selamat Kapal Motor (KM) Dumai Express sempat mewarnai aksi pemulangan ke daerah asal ketika tiba di Pelabuhan Dumai, Riau, Selasa malam.

Peristiwa itu bermula dari oknum petugas yang mengatur 94 orang korban selamat mengunakan pengeras suara ketika berada di ruang Terminal Kedatangan Domestik Pelabuhan Dumai untuk diberangkatkan menggunakan sejumlah bus.

Kesal dengan perbuatan okum petugas tersebut, salah seorang korban kemudian berteriak dan meminta kejelasan nasib mereka sebagai tanggung jawab dari pihak perusahaan Dumai Express.

"Kami mau ada penjelasan mengenai nasib kami ini, kami hanya butuh keterangan sampai dimana tanggung jawab perusahaan," ujar Jery (41), salah seorang korban selamat warga Kota Dumai.

Aksi tersebut sempat menjadi perhatian mereka yang berada di ruangan tersebut, namun Jery langsung ditenangkan oleh salah seorang marinir yang ikut mengawal perjalanan mereka dari Pulau Karimun.

Menurutnya, para korban tidak butuh diantar sampai ke kota tujuan asal, namun tanggung jawab pihak perusahaan karena mereka harus bertahan hidup berjam-jam di tengah laut.

"Kami sudah hampir setengah mati empat jam bertahan di tengah laut sana dan sampai disini kami langsung disuruh pulang," ujarnya.

Farida, (44) korban selamat lain menyatakan bahwa mereka telah berulang kali di data baik ketika berada sampai di Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Karimun dan di kediaman dinas Bupati Karimun.

"Sudah bolak-balik kami didata, apa perusahaan tidak tahu bagaimana kami bertahan hidup di laut sampai barang-barang berharga kami hilang semua," jelasnya

Pihak perusahaan, lanjutnya, hanya memberikan uang sebesar Rp200 ribu per kepala kepada korban yang selamat di pintu keluar KM Trisula sebgai uang saku dan menyediakan bus ke daerah tujuan.

"Kalau hanya pulang kami masih bisa pakai uang sendiri, yang kami mau ada kejelasan dari pihak perusahaan terhadap kami yang selamat ini," katanya lasi.

Di tempat yang sama pihak perusahaan mencoba memberikan penjelasan untuk menenangkan emosi sebagian besar korban yang selamat.

"Kita sedang mengusahakan apa yang bapak ibu minta, tapi kami mohon sedikit bersabar," ujar Kepala Operasional Pelabuhan Dumai Express, Jailani.

Korban yang selamat diberangkatkan menggunakan KM Trisula dari Karimun menuju Dumai sebanyak 111 orang, namun 17 orang diantaranya minta diturunkan di Bengkalis karena mereka penduduk daerah itu. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009