Meskipun berbagai program pencegahan telah membantu memangkas angka penularan sebesar 17 persen selama delapan tahun belakangan, jumlah seluruh orang yang hidup dengan HIV terus naik pada 2008. Sampai penghujung 2008, sebanyak 33,4 juta orang atau 20 persen lebih orang hidup dengan wabah tersebut dibandingkan pada 2000.
"Terus-naiknya jumlah orang yang hidup dengan HIV mencerminkan dampak gabungan angka yang terus tinggi dalam penularan baru HIV dan dampak bermanfaat dari terapi anti-retrovirus," kata UNAIDS dalam laporan tahunannya.
Sub-Sahara Afrika tetap menjadi daerah yang paling banyak terinfeksi, sementara wilayah itu menjadi tempat tinggal 67 persen --22,4 juta-- orang yang saat ini hidup dengan virus yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia tersebut.
Di Asia Tenggara dan Selatan, 3,8 juta orang sekarang hidup dengan HIV, kata UNAIDS.
Jumlah perbandingan bagi Eropa Timur dan Asia Tengah ialah 1,5 juta.
UNAIDS mengamati bahwa di semua wilayah itu, wabah tersebut "mengalami peralihan mencolok".
Meskpun wabah di Asia pernah terpusat di kalangan kelompok beresiko seperti pekerja seks, pemakai obat-obatan, dan homoseksual, sekarang itu "mengalami perluasan secara tetap ke dalam penduduk beresiko rendah ke mitra seksual mereka yang paling beresiko".
Di Eropa Timur dan Asia Tengah, wabah tersebut pernah memiliki ciri khusus terutama dengan penularan melalui pemakai obat-obatan, tapi sekarang wabah itu bergerak kian dalam ke "penularan mencolok hubungan seksual".(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009