Kak Gregoria lebih siap dan lebih mengontrol jalannya permainan

Jakarta (ANTARA) - Putri Kusuma Wardani yang kalah 17-21, 10-21 melawan Gregoria Mariska dalam final turnamen internal PBSI mengungkapkan faktor kegagalannya menjuarai turnamen ini karena Gregoria lebih siap dalam menghadapi partai pamungkas itu.

Kemenangan Putri pada babak penyisihan Grup M atas Gregoria sebetulnya menjadi modal dalam menghadapi Gregoria di final, namun Gregoria sendiri telah mengevaluasi kekalahannya sehingga lebih siap saat bertemu kembali Putri pada final.

"Kak Gregoria lebih siap dan lebih mengontrol jalannya permainan. Sedangkan saya seperti cuma menerima-menerima saja," kata Putri dalam keterangan resmi PBSI di Jakarta, Jumat.

"Tidak seperti di pertemuan sebelumnya, kali ini saya lebih hati-hati dan tidak yakin dengan permainan saya sendiri," kata Putri.

Rampung pada posisi kedua adalah pencapaian cukup baik bagi Putri yang merupakan unggulan kelima.

Penampilannya sepanjang turnamen ini cukup baik karena bisa mengalahkan pemain-pemain lebih senior seperti Gregoria, Fitriani dan Asti Dwi Widyaningrum.

"Saya banyak dapat pengalaman dari turnamen ini. Saya bisa melawan pemain yang lebih senior, oh begini ya rasanya main melawan senior," kata Putri.

"Sebetulnya saya puas dengan penampilan saya secara keseluruhan selama turnamen ini, tapi untuk di final tadi saya tidak puas," tutup Putri.

Putri menyumbangkan kemenangan bagi tim junior Indonesia saat merebut Piala Suhandinata dalam World Junior Championships 2019 di Kazan, Rusia.

Baca juga: Gregoria juarai tunggal putri turnamen internal PBSI
Baca juga: Melalui "rubber game" Gregoria singkirkan Ruselli di perempat final

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020