Bermain taktis, Gregoria membuat Putri tak bisa mengembangkan permainan. Terutama pada gim kedua, Putri semakin tertekan. Penempatan-penempatan bola yang dilakukan Gregoria di sudut lapangan membuat Putri sulit menjangkaunya.
"Dari pertama saya tidak mau kalah karena di pertemuan terakhir kalah dan kelihatan sekali saya habis. Hari ini saya sudah siap capek, karena tadi pagi kan tanding juga," kata Gregoria usai pertandingan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jumat.
Kemenangan ini membalaskan kekalahan Gregoria atas Putri pada penyisihan Grup M yang saat itu takluk 23-25, 22-20, 11-21.
Gregoria ke final setelah mengalahkan atlet junior Saifi Rizka Nur Hidayah dengan 21-16, 21-13 dalam semifinal, sedangkan Putri mengalahkan Asti Dwi Widyaningrum 21-15, 21-18.
Baca juga: Saifi tanpa beban hadapi Gregoria di Semifinal
"Saya tidak memikirkan hasil, badan pun rasanya sudah remuk, jadi tanggung kalau mainnya tidak maksimal. Puji Tuhan saya cukup puas dengan hasil di sini, cuma ada beberapa catatan untuk ke depannya. Kalau lawan pemain junior, saya masih kewalahan mengatur rasa tegang dan mentalnya," kata Gregoria.
Unggulan pertama ini mengatakan bahwa ajang ini menjadi patokan baginya dalam mengukur sejauh mana kesiapannya menjejak turnamen resmi.
"Evaluasinya terutama dari segi fisik, jarang kan main sehari dua kali. Tidak mudah untuk mencapai kondisi fisik seperti itu, jadi harus ditingkatkan lagi," kata Gregoria.
Peringkat ketiga diduduki oleh Saifi Rizka Nur Hidayah setelah mengalahkan Asti Dwi Widyaningrum 16-21, 21-11, 21-14.
Baca juga: Saifi dan Putri lolos ke semifinal turnamen internal PBSI
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020