Cimahi,(ANTARA News) - Berpikir positif dan kerja keras menjadi kunci sukses komedian Indonesia yang terkenal dengan banyolan yang khas, tepuk tangan ala monyet, Tukul Arwana.
"Untuk bisa mencapai semua pencapaian dalam hidup saya sekarang ini, saya selalu berpikir positif serta kerja keras," katanya saat memberikan materi dalam Kuliah Umum bertajuk "Motivamor bersama Mr Tukul" di Aula Sasana Krida Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Kota Cimahi, Selasa.
Dihadapan 1200 mahasiswa Unjani, Tukul Arwana, membeberkan kisah sukses hidupnya selama merintis karier di Ibu Kota Jakarta, yang penuh dengan kisah-kisah menakjubkan.
Tukul menuturkan, pada saat dirinya belum terkenal seperti saat ini, ia sempat menjual cincin kawin istrinya untuk bertahan hidup di Jakarta.
"Saya sempat menjual cincin kawin istri saya untuk bisa bertahan hidup," ujar pria bernama asli Reynaldi ini.
Dirinya menyatakan tidak pernah merasa minder dengan kekurangan yang dimiliknya.
"Saya ini seperti pisau yang jelek tapi diasah terus sehingga bisa jadi tajam,"kata Tukul yang terkenal dengan kalimat "Kembali ke Laptop".
Dikatakannya, kekurangan yang dimiliki oleh dirinya seperti bahasa inggris yang kacau, kepolosan dan penampilan konyol yang menjadi trade mark-nya, mampu mengantarkannya ia untuk mencapai puncak keemasannya.
Tukul saat ini, bisa dijadikan semacam ikon atau simbol orang desa yang mampu menaklukkan kerasnya kehidupan di ibu kota.
Tukul yang terlahir sebagai orang desa, dengan tingkah laku yang kampungan, seakan menjadi simbolisasi kesuksesan yang dimulai dari bawah.
Oleh karena itu, tak heran apabila Tukul Arwana dianggap mampu menjadi representasi kebanyakan orang yang ingin sukses.
"Perjalanan hidup saya panjang dan penuh dengan cacian dan cibiran. Saya jalan dari satu kampung ke kampung yang lain, dari satu panggung ke panggung yang lain. Dan inilah yang sekarang saya terima," kata bapak tiga anak ini.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009