Meski sempat kewalahan pada gim pembuka, Saifi tidak lantas patah semangat. Ia mengubah strategi dengan mempercepat permainan dan berhasil mengunci pergerakan Asti pada gim kedua dan ketiga.
Sementara Asti tertinggal 7-11 di interval gim kedua, ia banyak melakukan kesalahan sendiri ditambah gagal mengeksekusi sejumlah peluang untuk menambah angka.
"Di gim kedua saya mengubah pola main jadi lebih agresif, lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya terbawa irama permainan lawan yang lambat di gim pertama," kata Saifi soal permainannya.
Baca juga: Saifi dan Putri lolos ke semifinal turnamen internal PBSI
Baca juga: Saifi tanpa beban hadapi Gregoria di Semifinal
Pemain kelahiran 24 Desember 2002 ini tak menyangka dirinya bisa meraih peringkat ketiga di turnamen ini. Sebagai pemain muda, ia mengatakan faktor yang menyebabkan bisa meraih capaian yang cukup baik di turnamen ini karena bisa menikmati pertandingan dan bermain tanpa beban.
"Memang targetnya bisa main bagus, tidak memikirkan menang atau kalah dulu. Saya merasa bisa main lepas di turnamen internal ini," Saifi menyebutkan.
Saifi mengatakan ia tak punya persiapan khusus jelang turnamen internal PBSI, apalagi ia baru saja bergabung ke pelatnas di awal tahun ini.
"Saya baru masuk pelatnas, saya merasa senang bisa latihan bersama atlet senior di sini termasuk kak Gregoria (Mariska Tunjung). Selanjutnya saya berharap bisa ikut WJC (World Junior Championships) tahun depan dan ingin juara," kata Saifi.
Baca juga: Putri lolos ke laga puncak turnamen internal PBSI
Baca juga: Gregoria hadapi Putri pada final turnamen internal PBSI
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020