Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia pada Selasa karena melemahnya dolar terus memberikan dukungan yang mendasari harga, kata analis.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Januari turun empat sen menjadi 77,52 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik tujuh sen menjadi 77,53 dolar.
Kedua kontrak telah ditutup menguat pada Senin didukung lebih lemahnya dolar AS yang telah meningkatkan selera investor untuk aset berisiko tapi memberikan imbal hasil aset lebih tinggi seperti minyak.
"Melemahnya dolar AS dan menguatnya pasar modal mendukung harga minyak," tulis analis dari Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah laporannya.
Untuk minyak mentah yang dihargakan dalam dolar, mata uang AS yang lebih lemah berarti sekarang lebih murah untuk pemegang unit asing membeli komoditas.
Dolar berada dalam tekanan jual baru sebagai reaksi terhadap komentar Kepala Federal Reserve Bank St Louis James Bullard akhir pekan lalu yang mengatakan bahwa ia akan lebih memilih untuk menjaga program membeli aset oleh bank sentral.
Perpanjangan dari program, yang secara luas dianggap sebagai faktor negatif bagimata uang AS, akan memberikan fleksibilitas lebih pembuat kebijakan AS, katanya.
Di perdagangan Asia, Selasa, euro diperdagangkan pada 1,4946 dolar dibandingkan dengan 1,4963 di New York akhir Senin.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009