London (ANTARA News/AFP) - Saham-saham dunia naik berkepanjangan (rally) pada Senin waktu setempat, didorong berita lonjakan penjualan rumah di AS dan melemahnya dolar yang mendukung komoditas.

Kenaikan di Eropa dan di Wall Street mengikuti kenaikan lebih luas penutupan di bursa saham Asia, di mana saham pertambangan berada dipermintaan karena harga emas melompat ke rekor tertinggi.

Komoditas dalam denominasi dolar berada di permintaan karena kemerostan greenback meningkatkan permintaan dari pemegang mata uang kuat.

Di London indeks FTSE 100 naik 1,98 persen menjadi ditutup pada poin 5.355,5 sementara di Frankfurt indeks Dax bertambah 2,44 persen menjadi 5.801,48. Di Paris, indeks CAC 40 meningkat 2,25 persen menjadi berakhir di 3.813,17 poin.

Di tempat lain di Eropa juga ada kenaikan 2,12 persen pada Swiss Market Indeex, 1,98 persen di Milan, 1,55 persen di Brussel dan 1,89 persen di Madrid.

Saham AS melambung tinggi pada pembukaan di tengan menguatnya data perumahan.

Dow Jones Industrial Average naik 1,26 persen di 10.448,07 pada tengah hari, berbalik naik (rebound) dari penurunan tiga sesi berturut-turut.

Indeks komposit saham teknologi Nasdaq meningkat 1,38 persen menjadi 2.175,69.

Saham AS melonjak sejak bel pembukaan karena dolar melemah dengan harapan bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat rendah mendekati nol.

Sebuah "rush" (penyerbuan) terhadap insentif pajak tunai membantu mendorong penjualan rumah yang ada (existing homes)

naik 10,1 persen pada Oktober, memberi momentum untuk sektor yang sakit, kata National Association of Realtors (Asosiasi Makelar Rumah Nasional).

Penjualan rumah jadi satu keluarga dan apartemen naik ke tingkat penyesuaian musiman dengan laju tahunan 6,10 juta unit, jauh di atas ekspektasi pasar dari 5,7 juta unit.

Data menunjukkan revisi turun pada angka penjualan September, namun tingkat Oktober 23,8 persen lebih tinggi dibandingkan setahun yang lalu, ketika krisis keuangan semakin dalam.

"Stabilisasi pasar perumahan merupakan salah satu faktor yang bisa mendapatkan kembali konsumen AS pada pijakannya lebih cepat dari yang diharapkan," tulis para analis Charles Schwab & Company dalam sebuah laporannya.

Pelemahan dolar AS juga mendorong komoditas dan ekuitas berjalan menuju ke tempat terbuka, dengan para pedagang bereaksi terhadap komentar strategi keluar dari pejabat Federal Reserve pada akhir pekan.

Dolar tergelincir terhadap euro pada Senin akibat kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan tetap mempertahankan langkah stimulus darurat untuk waktu yang lebih lama, membantu mendorong harga emas ke rekor tinggi, kata para analis.

Kepercayaan investor di Eropa ini diperkuat oleh laporan kegiatan usaha sektor swasta di zona euro pada November yang tumbuh pada laju tercepat selama dua tahun.

Indeks Pembelian Manajer (PMI) untuk 16 negara yang menggunakan mata uang tunggal, yang dikumpulkan oleh kelompok riset dan data Markit, naik menjadi 53,7 poin dari 53,0 poin pada Oktober. Pada Agustus, indeks telah mengakhiri penurunan 14 bulan.

Tapi ekonom Markit juga memperingatkan bahwa pertumbuhan kegiatan di sektor swasta mungkin "memuncak."

Di Paris investor berburu saham murah setelah kinerja pasar tak bersemangat kinerja pada akhir pekan lalu.

Saham pembuat mobil Renault bertambah 3,78 persen di tengah komentar positif dari Credit Suisse. Bank meramalkan bahwa Renault akan menikmati arus kas yang sehat berkat pemulihan di AS dan pasar mobil China.

Raksasa baja Arcelor Mittal, pemasok utama ke sektor otomotif, meningkat 3,16 persen.

Di Frankfurt indeks Dax, Deutsche Telekom naik 2,05 persen. Kepala perusahaan Rene Obermann membantah laporan bahwa kelompok tersebut mungkin saja mempertimbangkan transaksi besar di pasar ponsel AS.

Sebelumnya di Asia, Sydney ditutup 0,67 persen lebih tinggi. Shanghai berakhir naik 0,92 persen namun sentimen itu mendung jelang rapat tahunan perencanaan ekonomi China pada akhir bulan, kata para dealer.

Hong Kong ditutup menguat 1,41 persen setelah empat hari berturut-turut turun, karena investor mencari saham murah pada bank dan asuransi China. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009