Apalagi jika Pancasila tengah dalam ancaman, seperti upaya penggantian oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan mengajak seluruh lapisan masyarakat terlibat aktif dalam upaya-upaya menjaga dan melestarikan Pancasila.
Menurut dia, jangan sampai masyarakat abai dan menyerahkan tugas menjaga dan melestarikan Pancasila kepada pemerintah.
"Apalagi jika Pancasila tengah dalam ancaman, seperti upaya penggantian oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Syarief Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: MPR ajak artis film sosialisasikan Empat Pilar
Pernyataan itu disampaikan Sjarif Hasan saat menyampaikan sambutan pada acara Temu Tokoh Nasional dengan masyarakat Desa Harjasari Bogor Selatan Kota Bogor, Jawa Barat.
Acara tersebut berlangsung di Pos Kamling Bale Riung Kampung Mekarsari, RT 02/04, Desa Harjasari Bogor Selatan Kota Bogor Jawa Barat, Kamis (23/7) malam.
Hingga kini, menurut Sjarifuddin masih ada kelompok yang berupaya mengganti Pancasila dengan ideologi-ideologi yang lain.
Dia mengatakan, cara yang digunakan pun bermacam-macam, baik yang sesuai aturan maupun yang bertentangan dengan konstitusi.
"RUU Haluan Ideologi Pancasila adalah contoh upaya mengganti Pancasila. Karena RUU HIP secara implisit menghendaki perubahan terhadap Pancasila hasil kesepakatan 18 Agustus 1945, dengan Pancasila 1 Juni 1945," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat itu menilai antara Pancasila 18 Agustus dan 1 Juni memiliki perbedaan yang sangat jelas, antara lain sila Ketuhanan pada Pancasila 1 Juni merupakan sila kelima.
Menurut dia, berbeda dengan Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pancasila 18 Agustus yang merupakan sila pertama, karena itu wajar jika RUU HIP ditolak masyarakat.
Baca juga: HNW minta Paripurna DPR cabut RUU HIP dari Prolegnas
"Mempertahankan Pancasila sebagai dasar, ideologi dan falsafah negara menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar karena mengajarkan bangsa Indonesia untuk selalu hidup rukun dan damai. Karena itu, siapapun yang berusaha merubah Pancasila harus menolak," tuturnya.
Dia menilai, Pancasila bukan hanya membawa kerukunan dan kedamaian, namun juga akan membawa kesejahteraan, melalui sistem ekonomi koperasi dan akan membuat bangsa Indonesia bersatu padu, jauh dari perpecahan.
Sjarif Hasan juga mengajak masyarakat untuk menjalani kebiasaan baru selama pandemik COVID-19 seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pakai masker serta jaga jarak harus menjadi kebiasaan, serta jangan keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang sangat penting.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020