karena sudah menjual secara daringJakarta (ANTARA) - Penjualan hewan kurban secara daring diduga menjadi pemicu berkurangnya lokasi penampungan hewan kurban secara signifikan di Jakarta Pusat (Jakpus) pada H-7 Idul Adha 1441 Hijriah.
"Selain karena pandemi COVID-19, bisa jadi penjual hewan kurbannya tidak lagi buka lapak, karena sudah menjual secara daring,"kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas (Kasudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat, Suharini Eliawati saat dihubungi, di Jakarta, Jumat.
Suharini mengatakan dari 37 titik penampungan hewan kurban di Jakarta Pusat, rata-rata hewan yang sudah ditampung sudah dipesan sebelumnya.
"Karena masa COVID-19 ini, ternyata sebagian besar dari hewan yang dikirim ke Jakarta Pusat itu sudah 'by order', yang artinya memang dikirim karena sudah ada pemesannya," kata Suharini.
Baca juga: Jakarta Pusat miliki 37 titik penampungan hewan kurban
Oleh karena itu, Suharini mengatakan masih sangat memungkinkan terjadi penambahan jumlah hewan kurban yang masuk ke wilayah Kota Jakarta Pusat dalam beberapa hari menjelang Idul Adha 1441 Hijriah.
"Masih bisa bertambah terus jumlahnya (hewan kurban). Nanti pada 31 Juli, baru bisa tahu jumlah hewan yang masuk dan dipotong di Jakarta Pusat," kata Suharini.
Hingga Jumat (24/7) tercatat ada sekitar 1.600 hewan kurban yang masuk ke wilayah Jakarta Pusat dan seluruhnya sudah menjalani pemeriksaan dari Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, seminggu jelang perayaan Idul Adha 1441H, hanya ada 37 titik penampungan hewan kurban di Jakarta Pusat.
Baca juga: Belasan hewan kurban tidak layak jual di Jakarta Timur
Angka tersebut menunjukkan penurunan signifikan dari jumlah titik-titik penampungan hewan kurban jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 155 di masa H-7 sebelum Idul Adha.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020