Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi (KPK), Senin, membenarkan kabar ada pertemuan khusus Minggu malam tadi (22/11) di gedung KPK, Jakarta.

"Benar, memang ada rapat pada Minggu malam," kata Johan ketika ditanya wartawan, namun dia mengaku tidak mengetahui substansi pembicaraan rapat dan hasilnya.

Johan juga memastikan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar hadir dalam pertemuan itu, tidak itu saja Patrialis juga hadir dalam rapat di gedung KPK, Senin siang. Menurut Johan, Patrialis datang di gedung KPK sekitar pukul 11.00 WIB.

Sampai berita ini diturunkan, Patrialis belum memberikan konfirmasi mengenai kehadirannya dalam rapat di KPK. Telepon dan pesan singkat ke telepon selulernya tidak dijawabnya.

Rapat di gedung KPK, Senin siang, selesai sekitar pukul 13.00 WIB karena lima pimpinan KPK dan dua pimpinan KPK nonaktif, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah, dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sumber informasi menyebutkan, pertemuan dengan presiden itu untuk membahas penghentian kasus yang menjerat Bibit dan Chandra, namun saat dikonfirmasi, Johan mengaku tidak mengetahui isi rapat dengan presiden itu.

Sebelumnya beredar informasi bahwa ada wacana permintaan mundur kepada Bibit dan Chandra jika kasus yang menjerat keduanya dihentikan, dan wacana permintaan mundur itu dibahas dalam rapat KPK.

Johan Budi membantah hal itu. "Itu hanya rumor yang beredar."

Johan mengatakan, pimpinan KPK membantah ada permintaan mengundurkan diri kepada Bibit dan Chandra, tetapi pimpinan KPK belum memberikan bantahan resmi karena menganggap hal itu rumor.

Sementara itu, Penasihat KPK, Abdullah Hehamahua menegaskan, pihaknya menolak kesepakatan-kesepakatan di luar hukum apapun untuk menyelesaikan kasus Bibit dan Chandra.

"Artinya kalau ada dagang sapi untuk kasus, Pak Bibit dan Pak Chandra dipenjarakan
saja. Tidak apa-apa dua orang dipenjarakan daripada hukum dimain-mainkan," kata Abdullah. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009