Jakarta (ANTARA) - Perancang Hana Tajima kembali berkolaborasi dengan merek pakaian Jepang Uniqlo.

Dalam koleksi Fall/Winter 2020 Hana menyuguhkan busana dengan desain yang ditujukan agar pemakainya bisa mengekspresikan diri secara lebih baik.

Koleksi ini mengekspresikan aneka ragam budaya dunia lewat busana elegan yang bisa dikenakan siapa pun, desain universal yang fokus pada detil dan kenyamanan.

"Wanita tiap harinya memilih pakaian yang dapat memperlihatkan sisi unik mereka, serta menjadikan mereka tampil segar dan nyaman sepanjang hari," kata Uniqlo dalam siaran resmi, Jumat.

Baca juga: Kiat pilih pakaian olahraga dari Daniel Mananta

Baca juga: Otot perut "sixpack", buah latihan Daniel Mananta selama pandemi

"Selain nyaman dan mudah bergerak, pakaian yang memberikan tampilan santai dapat meningkatkan rasa percaya diri dan akan terasa jauh lebih baik."

Busana dari Hana Tajima ini bisa dipakai oleh pengguna kerudung atau perempuan yang suka tampilan modest.

Blus panjang berpotongan longgar hingga rok dan nyaman didominasi warna netral tanpa motif, atau hiasan pola daun dan rumput jadi pemanis.

Ines de la Fressange for Uniqlo Fall/Winter 2020 (ANTARA/Nanien Yuniar)

Uniqlo juga masih menjalin kerja sama dengan ikon mode global Ines de la Fressange.

Kali ini inspirasinya diambil dari sosok yang melambangkan kebebasan dan kemerdekaan perempuan era 1970-an. Jane Birkin, Ali MacGraw dan Diane Keaton jadi panutan mode dan lambang kebebasan perempuan pada dekade tersebut.

Gaya feminin yang chic ditonjolkan oleh Ines de la Fressange lewat gaun wrap dan blus berbahan sutera asli 100 persen.

Sentuhan budaya Bohemian 1970-an juga dapat dilihat lewat gaun bermotif polkadot dan paisley juga twist pleated skirt. Ada pula pakaian rajut yang dibuat dengan teknologi 3d Knit halus untuk koleksi musim dingin.

Baca juga: Tips padu padan kaos gombrong yang nyaman

Baca juga: Uniqlo x Theory kolaborasi rilis koleksi baju pria

Baca juga: Inspirasi busana untuk Anda yang sudah kembali bekerja di kantor

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020