Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan buku mengenai penanganan keluhan dalam proses rehabilitasi setelah bencana tsunami di Aceh dan Nias.

"Keluhan yang biasanya dinilai sebagai hambatan kini telah menjadi mekanisme untuk perbaikan kinerja proyek rehabilitasi. Dengan dipublikasikannya buku ini akan menjadi pelajaran berharga mengenai keluhan dalam pembangunan," kata Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Bappenas dalam pembukaan peluncuran buku tersebut di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin.

Buku yang diluncurkan ini merupakan pengalaman ADB dalam menjadikan penanganan keluhan salah satu bagian dari mekanisme pembangunan proyek rehabilitasi yang didanai oleh bank yang bermarkas di Manila, Filipina. Buku ini terdiri dari 18 tulisan dari individu dan berbagai organisasi yang terlibat dalam proyek rekonstruksi di aceh dan Nias yang didanai oleh ADB.

Mantan Kepala Kantor ADB untuk wilayah Sumatra Pieter M Smidt mengatakan, keluhan menjadi mekanisme yang bisa memberikan keuntungan bagi perencanaan proyek-proyek pembangunan.

"Membuat perencanaan dapat menjadi lebih matang dan mengurangi masalah kemudian hari," katanya.

Menurut dia, selama ini keluhan seringkali dianggap sebagai hal yang negatif bagi pelaksana proyek karena akan menghambat pembangunan proyek tersebut.

"Untuk itu inilah menjadi sangat penting meyakinkan para mandor di lapangan bahwa keluhan juga akan memberikan keuntungan. Keluhan merupakan informasi penting bagi para perencana pembangunan. Penanganan keluhan yang benar akan menghindarkan adanya masalah di masa depan," katanya.

Pejabat Fasilitator untuk Proyek Khusus ADB, M Robert C May mengungkapkan, penanganan keluhan seringkali terbentur oleh belum memasyarakatnya keluhan dengan menggunakan tulisan.

"Seringkali keluhan diungkapkan hanya dengan berbicara, sehingga hari ini mengeluh, besok bisa jadi lupa keluhannya," katanya.

Untuk itu, menurut dia, ADB terus memperbaiki kinerja penanganan keluhan, salah satunya dengan menyebarkan formulir untuk menampung keluhan masyarakat terhadap proyek-proyek yang dibangun oleh ADB.

ADB juga mengembangkan unit khusus untuk membangun mekanisme penyelesaian akibat keluhan masyarakat uang mengakibatkan perselisihan dan konflik karena proyek-proyek yang didanai ADB dalam rehabilitasi Aceh dan Nias. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009