New York, (ANTARA News) - Penguatan atau apresiasi dolar AS pada puncak krisis keuangan menunjukkan bahwa pasar masih memandang dolar sebagai sebuah "safe haven" (tempat berlindung yang aman) dan mata uang cadangan utama dunia, seorang pejabat Federal Reserve (Bank Sentral) AS, mengatakan Minggu.
"Kami tidak ingin kehilangan peran itu," kata Presiden Federal Reseve Bank, St. Louis, James Bullard setelah memberikan presentasi pada sebuah panel, sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Tahun 2008 memasuki 2009, seluruh dunia di luar AS berlarian untuk mencari tempat yang aman, mereka datang ke dolar," kata Bullard.
"Dolar mengaut terhadap mata uang utama lainnya selama krisis."
Dolar baru-baru ini turun dalam pandangan konteks tersebut, tambahnya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009