Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik Busrul Iman sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.
"Selamat bertugas dan mengemban amanah ini. Saya harap saudara benar-benar berkomitmen memajukan Bank Jatim," ujar Gubernur Khofifah di sela pelantikan dan pengambilan sumpah yang disaksikan Ketua DPRD Jatim Kusnadi beserta sejumlah komisaris dan direksi Bank Jatim.
Menurut Khofifah, tidak ada pilihan lain bagi Bank Jatim untuk segera beradaptasi dan melakukan akselerasi pemasaran produk dan layanan, salah satunya optimalisasi layanan perbankan elektronik dan digital.
Baca juga: Gelar RUPS, Bank Jatim bagikan dividen Rp48,20 per lembar saham
"Bank Jatim harus mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi, sebelum maupun sesudah ada pandemi COVID-19. Lalu, perbaiki kualitas aset dan jaga likuiditas," ucapnya.
Busrul Iman sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim dan dilantik usai proses penetapan Dirut Bank Jatim melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Bank Jatim pada Kamis pagi.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan serah terima jabatan dari Plt Dirut Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha kepada Dirut Bank Jatim Busrul Iman.
Khofifah berharap, Busrul Iman mampu berlari cepat dan membawa kemajuan kemajuan bagi Bank Jatim dengan berbagai inovasi dan gebrakan yang out of the box, meskipun di tengah pandemi COVID-19.
"Kemunculan pandemi ini harus bekerja keras untuk menjaga prospek kinerja Bank Jatim di masa mendatang. Namun, saya yakin bahwa jika Bank Jatim mampu melaksanakan upaya-upaya mitigasi pandemi COVID-19 dengan baik," katanya.
Baca juga: Aset Bank Jatim tumbuh 22,37 persen pada 2019
Mitigasi tersebut, kata dia, berdasarkan risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis serta risiko kepatuhan.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menyampaikan kinerja Bank Jatim hingga Mei 2020 tercatat aset Bank Jatim sebesar Rp72,36 triliun atau tumbuh 9,69 persen (YoY).
Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim mengalami pertumbuhan 12,07 persen (YoY) atau sebesar Rp38,96 triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mengalami pertumbuhan 10,76 persen (YoY) atau sebesar Rp61,36 triliun.
Pertumbuhan performa kinerja keuangan Bank Jatim yang cukup bagus tersebut, lanjut dia, mampu menjaga rasio keuangan Bank Jatim posisi Mei 2020 di tingkat wajar, tercatat Return on Equity (ROE) sebesar 18,25 persen menunjukkan rasio profitabilitas Bank Jatim masih cukup bagus.
Khofifah menambahkan, dari sisi ketahanan modal, rasio CAR sebesar 21,61 persen menggambarkan kecukupan modal Bank Jatim cukup bagus, diikuti dengan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,88 persen, ROA sebesar 2,60 persen serta tingkat efisiensi Bank Jatim yang cukup bagus dilihat dari rasio BOPO sebesar 70,71 persen.
Dengan catatan kinerja tersebut, Bank Jatim mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp608,22 miliar.
Sementara itu, Dirut Bank Jatim Busrul Iman menegaskan kesiapan dan komitmennya untuk memimpin serta melakukan program-program untuk memajukan perusahaan.
"Pesan Ibu Gubernur bahwa Bank Jatim memberi kontribusi dan bersinergi untuk mencapai kinerja yang semaksimal mungkin, termasuk di masa pandemik COVID-19," tuturnya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020