Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu-lintas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Istiono, mengatakan, wilayah dengan tingkat pelanggaran lalu-lintas tertinggi di Indonesia adalah Jawa Timur, disusul Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Tingkat pelanggaran lalu-lintas itu, kata dia, di Jakarta, Kamis seiring dengan angka kecelakaan. "Di Indonesia, angka kecelakaan tertinggi Jawa Timur. Kemudian Jawa Tengah dan Jawa Barat," katanya.
Baca juga: 3.073 personel Polda Jatim disiagakan dalam Operasi Patuh Semeru 2020
Untuk mendisiplinkan masyarakat dalam berlalu-lintas, instansi itu menggelar Operasi Patuh 2020 di seluruh Indonesia selama 14 hari sejak 23 Juli hingga 5 Agustus 2020 dan dikerahkan sebanyak 15.000 polisi lalu-lintas.
Mereka mengutamakan upaya jemput bola dan penanggulangan dalam operasi ini. "Konsep operasi persuasif humanis dengan mengedepankan tindakan pencegahan. 40 persen jemput bola, 40 persen pencegahan, dan 20 persen penegakan hukum," kata dia.
Baca juga: Sepeda juga wajib patuhi rambu lalu lintas
Upaya jemput bola dan pencegahan ini, kata dia, disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19.
Pelaksanaan Operasi Patuh 2020 ini menyesuaikan karakteristik di wilayah masing-masing. Lima pelanggaran yang paling dominan dipilih untuk ditertibkan melalui razia.
Baca juga: Kakorlantas: Operasi Patuh 2020 kedepankan upaya pencegahan
Jadwal razia akan diumumkan sehingga diharapkan masyarakat akan mematuhi peraturan lalu-lintas. Dengan demikian diharapkan jumlah pengemudi dan pengendara yang ditilang sedikit.
Istiono mengatakan jika masyarakat patuh, maka upaya Kepolisian Indonesia mendisiplinkan masyarakat melalui Operasi Patuh 2020, berhasil.
Baca juga: Polisi menindak pengguna rotator dan sirine karena keluhan masyarakat
Pewarta: Anita P Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020