Kemandirian untuk belajar perlu kita tumbuhkan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai salah satu hal penting untuk mendorong kapasitas talenta digital di Indonesia adalah melalui kemandirian dalam belajar.

"Kemandirian untuk belajar perlu kita tumbuhkan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, dalam diskusi virtual "Akselerasi Talenta Digital Indonesia di Era Next Normal" yang diadakan oleh Dewan Pertimbangan TIK Nasional, Kamis.

Kemandirian belajar yang dimaksud dapat dilakukan dengan bantuan internet, misalnya.

Baca juga: Menkominfo terima kunjungan Dubes Qatar, buka peluang investasi TIK

Baca juga: Transformasi digital, resep "startup" bertahan saat pandemi

Dalam diskusi tersebut, Kominfo, menyoroti kondisi permintaan dan ketersediaan sumber daya manusia dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, proyeksi mereka ada 431.899 lulusan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia untuk tahun ini.

Sementara itu, kebutuhan industri terhadap tenaga kerja TIK berjumlah 323.662 orang, angka tersebut mempertimbangkan profesi dengan kebutuhan keterampilan menengah-tinggi, atau setara dengan S1 ke atas.

Proyeksi WEF, dikutip dari Kominfo, kebutuhan SDM bidang TIK di Indonesia secara global rata-rata 600.000 orang per tahun.

Salah satu yang menjadi tantangan adalah kualitas SDM di Indonesia, yang disebut Kominfo sebagai kesenjangan ekspektasi industri dengan lulusan perguruan tinggi maupun sekolah kejuruan.

Kominfo sejak beberapa tahun belakangan mengadakan program beasiswa Digital Talent Scholarship, untuk membekali talenta digital di Indonesia. Program ini bisa diikuti oleh lulusan perguruan tinggi maupun sekolah menengah kejuruan.

Melalui program ini, peserta juga berkesempatan untuk mengikuti sertifikasi. Program Digital Talent Scholarship ini juga bermaksud untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam revolusi industri 4.0.

Selain mengenai talenta digital, Kominfo juga berpendapat transformasi digital juga berperan penting dalam industri 4.0. Indonesia diharapkan bisa melalui transformasi digital terlebih dulu sebelum masuk ke revolusi industri terbaru agar lebih siap.

Baca juga: Kominfo dorong "Making Indonesia 4.0" melalui Lab Komunitas TIP

Baca juga: Kominfo ajak talenta digital Indonesia buat aplikasi selama pandemi

Baca juga: Kominfo prioritaskan akses komunikasi 4G di 12.548 desa dan kelurahan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020