Pondasi perekonomian di Indonesia yang kuat salah satunya ada di desa

Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan optimismenya bahwa perekonomian Indonesia akan bangkit dari desa di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda negeri.

"Pondasi perekonomian di Indonesia yang kuat salah satunya ada di desa," kata Mendes yang lebih akrab disapa Gus Menteri, di Kemendes PDTT Jakarta, Kamis.

Ia mencontohkan salah satu daerah yang desanya terus bertahan di tengah pandemi adalah di Provinsi Bali.

Bali, kata dia, memiliki sebanyak 577 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan tiga BUMDes bersama yang terus melakukan transaksi meski terjadi pandemi.

"Unit usahanya bermacam-macam. Ada usaha simpan pinjam, pasar desa, perdagangan umum, pengelolaan air, jasa hingga pengelolaan sampah," kata doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.

Tidak itu saja, desa-desa di Bali juga telah menjalankan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa sebagai penopang dalam mempertahankan perekonomian.

Program PKTD di Bali, katanya, telah berhasil melibatkan 9.684 warga dan sementara BLT Dana Desa telah berhasil disalurkan kepada 72.743 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 636 desa.

"Kebijakan pemerintah dan komitmen para kepala desa di Bali telah menjadi jalan kebangkitan ekonomi di desa-desa yang ada di Bali," kata pria kelahiran Jombang, Jawa Timur itu.

Untuk itu, agar total 74.953 desa yang tersebar di seluruh Indonesia dapat terus mempertahankan perekonomiannya, pemerintah pusat dengan kebijakannya terus menyalurkan BLT Dana Desa hingga Desember 2020 dengan besar dana pada penyaluran tahap kedua senilai Rp300 ribu per KPM setiap bulan sebagai penopang untuk mempertahankan perekonomian.

"Ke depan, kita akan bangkit menumbuhkan ekonomi dan SDM yang berdaya saing tinggi dengan digitalisasi, baik pada BUMDes maupun wisata desa serta konektivitas potensi ekonomi desa lainnya yang tentunya dengan tetap mematuhi adaptasi kebiasaan baru desa," demikian Abdul Halim Iskandar.

Baca juga: Mendes PDTT: Tunda dulu pembangunan tak terfokus SDM dan ekonomi

Baca juga: "Desa Cerdas" tingkatkan aktivitas ekonomi di desa, kata Mendes PDTT

Baca juga: Mendes PDTT: Optimalisasi Dana Desa penting untuk pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Mendes PDTT: Infrastruktur Padat Karya Tunai kuatkan ekonomi desa

Pewarta: Katriana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020