Jeddah (ANTARA News) - Hingga Sabtu, sebanyak 89 orang calon haji asal Indonesia telah meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Berdasarkan data dari sistem Komunikasi haji Terpadu (Siskohat), tercatat sebanyak delapan calon haji lagi yang meninggal dunia, sehingga jumlah jemaah yang wafat mencapai 89 orang.

Delapan calon haji yang dilaporkan meninggal dunia adalah Razali A Karim (64 tahun) asal Bireuen, Aceh, Solechan Mat Raji (76) asal
Surabaya, Ny Sumirah Noto Soepardjo (83) asal Gunung Kidul, Abdulrochim Aim (48) asal Cianjur, Ny. Arsiah Suhud (68) asal Koto Baru, Sumatera Barat, Abdul Latief (89) asal Gunung Agung, Bali, Ny. Jenah Amsah (67) asal Mataram dan M. Jafri Kurnain (63) asal Kp Laut, Kepulauan Riau.

Penyebab kematian, Razali A Karim, Solechan dan Ny. Sumirah dan M Jafri akibat gengguan pernafasan (repiratory failure), selebihnya Abdul Rochman, Ny. Arsiah, ABdul Latif dan Ny. Jenah akibat gagal jantung (cardiac arrest) atau penyakit yang berhubungan dengan fungsi jantung seperti meninggal mendadak (sudden death) dan penyumbatan pembuluh jantung (circulation failure).

Kedelapan calhaj yang meninggal dikebumikan di TPU Ma`la, sekitar 600 meter dari Masjidil Haram, lokasi pemakaman sama bagi isteri Nabi Muhammad SAW, kakeknya, Abdul Muthalib dan puteranya, Qasim Muhammad.

Menurut kebiasaan setempat, mereka yang meninggal dishalatkan dulu di Masjidil Haram sebelum dimakamkan. Berbeda dengan di Indonesia, makam di Tanah Suci berbentuk kolam tanah rata (bukan gundukan) dibatasi dinding tembok panjang, tanpa nisan bertuliskan atribut
atau nama jasad yang dikebumikan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009