Sambas (ANTARA News) - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) A Helmy Faishal mencanangkan secara resmi program bedah desa terpadu sebagai upaya mengentaskan desa tertinggal.
Pencanangan program tersebut dilakukan saat Menneg PDT melakukan kunjungan kerja ke kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Aruk, Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu.
Helmy menjelaskan, program bedah desa terpadu merupakan program yang ditujukan untuk menggenjot perekonomian pedesaan dengan memenuhi sarana dan prasarana penunjangnya.
"Program ini terdiri dari pasar desa, jalan poros desa, warung informasi desa atau desa `bordering` juga fokus pada pengembangan agribisnis pedesaan," katanya.
Pelaksanaan program bedah desa terkait dengan perubahan paradigma pembangunan daerah tertinggal yang sebelumnya berbasis kawasan menjadi berbasis pedesaan.
Perubahan paradigma itu diharapkan bisa mempercepat proses pengentasan kabupaten tertinggal yang ditargetkan hingga 50 kabupaten per tahun.
Untuk menunjang program itu, kata Helmy, pihaknya telah berkoordinasi dengan Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, dan Departemen Keuangan.
"Kami sudah usulkan agar ada dana perimbangan dari pusat ke daerah. Dengan kata lain, pusat harus mempunyai dimensi keberpihakan pada daerah tertinggal daripada daerah yang telah maju," katanya.
Menurutnya, pemerintah pusat akan memformulasikan dua persen dari total Anggaran Alokasi Umum (DAU) nasional untuk daerah. (*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009