Bandarlampung (ANTARA News)- Sepuluh dari 50 pasangan calon pengantin dari berbagai daerah di Lampung itu, secara bergantian menikah dengan menggunakan bantuan balon udara, di Lapangan Korpri Kompleks Perkantoran Gubernur Lampung, Sabtu.

Prosesi "akad nikah di udara" ini menggunakan bantuan balon dan dicatat sebagai rekor kategori unik oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Para calon pengantin yang akan menikah itu terlihat cemas saat akan menaiki balon udara, tetapi setelah turun wajahnya seketika ceria dengan senyum tak henti terpancar.

"Awalnya saya takut saat menaiki balon udara karena ada api yang menyembur cukup panas," kata salah seorang peserta nikah massal, Zumadi, warga Bandarlampung, seraya mengaku senang telah melangsungkan prosesi pernikahan di udara.

Setelah akad nikah selesai, hati Zumadi merasa senang dan bahagia kembali, setelah sebelumnya cemas karena takut jatuh dari balon udara.

Brand Manager Rawit Edward Satrio mengatakan, prosesi pernikahan itu memecahkan rekor MURI untuk kategori unik.

Ia menyebutkan, nikah massal tersebut diikuti 50 pasangan dari kalangan yang tidak mampu.

"Tidak semua pasangan calon pengantin menikah di atas, karena faktor keamanan," katanya.

Menurut dia, tiupan udara di lapangan Korpri cukup kencang sehingga tidak memungkikan semua pengantin melangsungkan akad nikah di udara.

Sebelumnya, kata dia, prosesi pernikahan massal tahun lalu juga berlangsung di Lampung, yakni di atas kendaraan trailer.

Salah seorang anggota MURI, Ngandri, mengatakan, pemberian penghargaan MURI pada pernikahan itu bukan karena banyaknya peserta, tetapi karena keunikannya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009