Oleh karena itu, seluruh fungsionaris dan kader Golkar harus kerja keras, ajaknya saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) VIII Partai Golkar se Kalimantan Selatan (Kalsel), di Banjarmasin, Jumat malam.
Aburizal memaparkan strategi politiknya pada Pemilu 2014, antara lain mencetak 125 kader per desa di mana setiap kader harus menjaring minimal tiga orang untuk menjadi kader militan.
"Berdasarkan perkalian jumlah desa se-Indonesia dan perkalian jumlah kader tersebut, maka pada Pemilu 2014, Golkar bisa memperoleh suara pemilih minimal 40 juta atau sekitar 30 peresen," katanya.
Pengusaha besar tingkat nasional dan bahkan internasional itu, akan memusatkan perhatian kepada generasi muda yang bakal menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2014.
"Mereka yang bakal menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2014 adalah anak-anak didik yang duduk di kelas dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat. Karena saat Pemilu 2014, mereka berusia 18 tahun dan sah sebagai pemilih," tandasnya.
Guna pemenangan Pemilu 2014, pengurus Golkar dari semua tingkatan harus solid serta lebih membedayakan seluruh potensi sumber daya organisasi, seperti Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Keluarga Perempuan Partai Golkar (KPPG).
"Jangan sampai AMPG dan KPPG mati suri seperti terjadi pada suatu provinsi tertentu. Sungguh memprihatinkan, kalau sampai AMPG dan KPPG mati suri," katanya.
Musda VIII Golkar se Kalsel yang bertemakan, "Sukses Konsolidasi, Sukses Kaderisasi, Sukses Pembangunan Nasional dan Sukses Pemilu" itu berlangsung 20 -22 November 2009. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009