Meskipun Pemilu 2024 masih lama, kerja-kerja sosial PSI di lapangan berhasil mendongkrak elektabilitas.
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas parpol cenderung stagnan meski ada beberapa partai meningkat, salah satunya Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Elektabilitas PSI meningkat dari 2,7 persen pada bulan Maret 2020 menjadi 4,6 persen," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dalam kurun waktu 4 bulan tidak ada perubahan signifikan dalam peta elektoral dukungan terhadap partai politik.
Baca juga: Survei: Prabowo Capres terkuat, diikuti Ganjar dan Ridwan Kamil
Rudi mengutarakan bahwa masyarakat menganggap PSI aktif bergerak dan bekerja dalam penanganan dampak pandemi COVID-19.
"Meskipun Pemilu 2024 masih lama, kerja-kerja sosial PSI di lapangan berhasil mendongkrak elektabilitas," katanya.
Elektabilitas tertinggi masih diduduki oleh PDIP meskipun sedikit turun dari sebelumnya 30,3 persen menjadi 29,1 persen. Menyusul di bawahnya adalah Gerindra, turun dari 15,2 persen menjadi 14,5 persen, dan Golkar turun dari 10,3 persen menjadi 8,5 persen.
Berturut-turut pada posisi papan tengah adalah PKB (5,6 persen naik menjadi 6,1 persen), PKS (6,4 persen turun menjadi 5,6 persen), dan PSI (2,7 persen naik menjadi 4,6 persen).
Berikutnya, NasDem (2,9 persen naik menjadi 4,0 persen), Demokrat (3,5 persen naik menjadi 3,6 persen), PPP (3,3 persen turun menjadi 2,6 persen), dan PAN (1,4 persen naik menjadi 1,5 persen).
Baca juga: Survei: Publik pilih kepala daerah yang terapkan normal baru
Pada papan bawah terdapat Hanura (0,9 persen turun menjadi 0,7 persen), Perindo (0,7 persen turun menjadi 0,5 persen), Berkarya (0,4 persen turun menjadi 0,3 persen), PBB (tetap 0,1 persen), Garuda (0,2 persen/0 persen), dan PKPI (0,1 persen/0 persen).
Sisanya tidak tahu/tidak menjawab (16,2 persen/18,3 persen).
Survei Y-Publica dilakukan pada tanggal 1 sampai dengan 10 Juli 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.
Adapun margin of error ±2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020