Cilacap (ANTARA News) - Petugas Konsulat Jenderal Indonesia di Kuching, Sarawak, Budi Purnomo mengatakan,anak buah kapal (ABK) asal Cilacap, Diyanto Sanwiraji (44) meninggal dunia akibat tertimpa kayu saat bongkar muatan di Pelabuhan Sibu.

"Korban meninggal dunia di tempat kejadian pada 31 Oktober, sekitar pukul 13.15 waktu setempat," kata Budi saat mengantar jenazah di rumah duka Desa Bajing Wetan RT 06 RW 02, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jumat.

Menurut dia, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Sibu oleh Kepolisian Sungai Merah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kayu tersebut menimpa kepala dan leher korban sehingga mengakibatkan kematian.

Mengenai keterlambatan pemulangan jenazah, dia mengatakan, itu terjadi karena Konjen Kuching kesulitan mencari alamat keluarga korban.

"Pihak kepolisian meminta kami untuk mencarikan keluarga korban. Itulah, sehingga pemulangan jenazah agak terlambat," jelasnya.

Menurut dia, semula pihak perusahaan tempat korban bekerja, yakni pemilik kapal MV King Fong (bukan Tong Pin seperti yang diwartakan sebelumnya) berencana menguburkan jenazah di Sibu.

Akan tetapi setelah Konjen berhasil menghubungi keluarga korban, kata dia, pihak keluarga meminta agar jenazah dipulangkan ke kampung halamannya.

"Pihak perusahaan akhirnya membantu dana sekitar Rp2 juta untuk proses pemulangan jenazah," katanya.

Disinggung mengenai hak-hak korban, dia mengatakan, untuk sementara pihak Konjen berupaya membantu mengurus asuransi bagi korban.

Sementara itu jenazah Diyanto yang dijemput dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta menggunakan Ambulans Nahdlatul Ulama Kroya bernopol R 8848 LA, tiba di rumah duka sekitar pukul 15:20 WIB, dan langsung disambut isak tangis keluarga.

Setelah dipemeriksa dan disalatkan, jenazah dibawa menuju Tempat Pemakaman Umum Desa Bajing Kulon untuk dimakamkan sekitar 16.30 WIB.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Heni Tristyowati (41) yang bekerja sebagai guru di SD Negeri 1 Pesanggrahan Kroya, serta dua anak, Hendi (16) dan Niken (15). (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009