Budi mengungkapkan, pemadaman listrik bergilir bisa dihindari karena ada partisipasi dari pelanggan besar yang mencapai 150-200 MW.
"Berkat partisipasi pelanggan besar yang melakukan penghematan hingga 150-200 MW, maka sejak Kamis (19/11) sudah tidak ada pemadaman bergilir lagi di sebagian Jakarta Timur dan Jakarta Utara," klaimnya.
Pelanggan besar yang sudah berpartisipasi antara lain Bogasari dan Astra.
Akibat gangguan trafo di Gardu Induk Tegangan Esktra Tinggi (GITET) Kembangan, Jakarta Barat pada 27 September 2009 dan GITET Cawang pada 29 September 2009, pasokan daya di wilayah Jakarta dan sekitarnya turun hingga 800 MW.
Namun, melalui berbagai upaya termasuk pengalihan ke GITET Balaraja yang baru beroperasi pertengahan Oktober lalu, pelanggan yang disuplai gardu Kembangan sudah tidak mengalami pemadaman bergilir.
Sedang, pemadaman bergilir akibat kerusakan trafo Cawang, baru bisa diatasi pada Kamis (19/11) setelah ada dukungandari pelanggan besar yang segera menghembat konsumsi listriknya.
Budi menambahkan, saat ini, perbaikan trado Cawang sudah mencapai 83 persen, sedangkan sisanya 17 persen masih berupa perkerjaan penyambungan ke tegangan 500 kV.
Ia menargetkan, perbaikan trafo Cawang bisa selesai sebelum 19 Desember 2009.
"Kami harapkan dalam tiga minggu ke depan sudah selesai dengan catatan cuaca mendukung," katanya.
Beban daya di Jakarta dan sekitarnya yang mencapai 5.000 MW dipasok dari PLTGU Muara Karang sebanyak 1.000 MW, PLTGU Tanjung Priok 840 MW, dan sisanya berasal dari pembangkit lain melalui interkoneksi Jawa-Madura-Bali. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Jangan jadi pecundang pak,. tksh