Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Kepresidenan yang baru, Julian Aldrin Pasha mulai bertugas menggantikan Andi Mallarangeng untuk menyampaikan pandangan dan pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang berbagai isu di dalam negeri kepada masyarakat.

Ditemui saat mendampingi Presiden Yudhoyono usai melantik pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka di Jakarta, Jumat, Julian mengatakan bahwa dirinya mulai bertugas setelah Keputusan Presiden tentang Staf Khusus telah ditandatangani.

"Hari ini, karena Keppres mulai hari ini dikeluarkan. Pakta integritas sudah ditandatangani kemarin," katanya kepada wartawan.

Ia menjelaskan, mendapat tugas dari Presiden untuk menyampaikan kebijakan Presiden atau pandangan Presiden dalam sejumlah hal. "Jadi, tugas saya untuk menyampaikan pesan beliau, pikiran presiden secara lebih tepat dan utuh," katanya.

Ia mengatakan, selain dirinya, Presiden juga sudah menetapkan sejumlah staf khusus, yaitu Dino Patti Djalal, Felix Wanggai, Daniel Sparingga, Jusuf Wangkar, Andi Arif, Denny Indrayana, Sardan Marbun dan Heru Lelono.

Julian mengatakan, satu posisi staf khusus yang belum terisi adalah untuk perubahan iklim.

Ia mengatakan staf khusus juga mengikuti uji kelayakan dan menandatangani pakta integritas.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis (19/11) menandatangani Keppres penunjukkan 10 staf khusus Presiden.

Keppres menetapkan 10 staf khusus Presiden, dengan komposisi empat orang lama dan enam orang baru yang akan membantu tugas-tugas Presiden.

Sebanyak 10 orang staf khusus baru itu telah menandatangani pakta integritas sebagai aturan yang melekat pada semua staf khusus dalam menjalankan tugasnya.

Julian Adrian Pasha diberi kepercayaan untuk menjadi juru bicara presiden urusan dalam negeri, sementara Dino Patti Djalal tetap menjadi juru bicara bidang luar negeri. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009