"(Krisis listrik) ini permasalahan kita semua," katanya di Jakarta, Jumat menanggapi rumor pergantian Direksi PLN menyusul krisis listrik yang terjadi di sejumlah daerah termasuk Jakarta.
Ia mengatakan, pergantian Direksi PLN merupakan kewenangan Menneg BUMN.
"Saya hanya memberikan pendapat," katanya.
Namun, lanjutnya, sampai saat ini, dirinya belum dimintakan pendapat soal perombakan Direksi PLN tersebut.
Darwin juga mengatakan, sampai saat ini, dirinya, selaku anggota Tim Penilai Akhir (TPA), belum melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon direksi baru PLN.
TPA diketuai presiden, wakil ketua adalah wakil presiden, dengan anggota antara lain Menneg BUMN, Menteri ESDM, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Ia mengelak ketika ditanya mengenai figur CEO Jawa Pos Grup, Dahlan Iskan yang disebut-sebut akan menjadi Dirut PLN menggantikan Fahmi Mochtar.
"Saya belum ketemu (Dahlan)," katanya.
Dahlan Iskan dikabarkan telah dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait pencalonannya sebagai Dirut PLN tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
saya kira PLN bukan perusahaan jualan cabe di kaki lima..
apa gk ada planning di perusahaan PLN planning jangka panjang dan jangka pendek.... emang rakyat indonesia gk ada bertambah ... atau emang anggaran perawatan dan penambahan pembangkit di grogoti tikus yang gk ada otak nya....
malu ah pak menteri ngomong gini...
reformasi tu PLN.....