divonis menderita gagal ginjal dan diharuskan melakukan cuci darah

Jakarta (ANTARA) - Salah seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Palopo Sulawesi Selatan Satiawati (66) mengaku merasa lega karena biaya cuci darah untuk terapi pengobatan gagal ginjalnya nol rupiah berkat memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Sejak awal divonis menderita gagal ginjal dan diharuskan melakukan cuci darah, saya selalu menggunakan kartu ini. Menurut saya, dari dulu sampai sekarang pelayanan di rumah sakit sangat baik, petugasnya ramah," kata Satiawati saat ditemui di rumah sakit setelah selesai melakukan cuci darah dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS karena secara rutin menggunakan kartu JKN-KIS miliknya untuk menjalani cuci darah atau hemodialisa.

Awalnya Satiawati harus cuci darah tiga kali per minggu sebagai terapi dari penyakit gagal ginjal yang dideritanya, namun sekarang frekuensinya berkurang menjadi satu kali per minggu karena kondisinya telah membaik.

Menurutnya, semua ini tidak terlepas dari pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Satiawati mengaku menerima pelayanan kesehatan yang sangat baik setiap ia melakukan cuci darah walaupun ia pernah pindah rumah sakit.

Baca juga: BPJS Kesehatan sebut penerapan tata kelola baik perkokoh ekosistem JKN

Baca juga: Badan usaha diminta BPJS tetap lindungi pekerjanya dengan JKN

“Awalnya, saya melakukan cuci darah di rumah sakit di salah satu rumah sakit tipe A, selanjutnya saya melakukan cuci darah di rumah sakit tipe B di kota Palopo. Meski begitu, tidak ada perbedaan yang saya rasakan, mulai dari prosedur hingga obat yang diberikan, tidak ada bedanya,” tambah Satiawati.

Ia mengatakan sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS yang menanggung segala biaya pelayanan kesehatan termasuk cuci darah. Tak lupa ia menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan.

"Dengan program ini saya tidak perlu takut mengeluarkan biaya melakukan cuci darah. Terbayang jika tidak ada program ini, bagaimana saya cuci darah setiap minggu. Terima kasih kepada pemerintah yang telah menghadirkan program ini dan terima kasih pula untuk BPJS Kesehatan yang senantiasa memberikan pelayanan yang baik bagi kami pasien cuci darah,“ kata Satiawati.

Baca juga: Satu keluarga di Cilegon terlindungi JKN-KIS saat sakit

Baca juga: Erik manfaatkan BPJS Kesehatan obati kanker darah anaknya

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020