London (ANTARA News) - Penyanyi asal Indonesia yang menetap di Lund, kota kecil berpenduduk 100.000 jiwa di belahan selatan Swedia dalam beberapa minggu terakhir menarik perhatian publik dan berbagai media massa Swedia.

Reza Ningtyas Lindh, (28) asal Jakarta berhasil masuk sebagai salah satu dari 12 finalis Swedish Idol 2009, ujar Pensosbud KBRI Stokholm Dody Kusumonegoro kepada koresponden ANTARA London, Kamis.

Menurut Dody, saat ini Reza berhasil masuk dalam lima besar finalis Idol yang berlangsung setiap Jumat malam dan disiarkan langsung oleh jaringan TV4 secara nasional.

Dikatakannya suara yang indah dan dilengkapi dengan teknik vokal yang sangat baik telah mendapatkan pujian dari publik maupun media masa di Swedia.

Salah satu penampilan terbaiknya adalah ketika dalam finalis delapan besar, Reza menyanyikan lagu New York New York yang dilantumkan Liza Minelli tahun 1977 mendapatkan standing ovation dari juri dan sambutan meriah dari para penonton.

Aliran suara dan musik yang menjadi favoritnya adalah Jazz, R&B, Soul dan pop, namun demikian seperti ajang Idol lainnya para peseta harus siap dengan berbagai tema yang menantang termasuk salah satunya harus bisa menyanyikan lagu berirama Rock.

Reza yang lahir dan dibesarkan di Jakarta dari keluarga besar dengan 7 saudara, awal mula menyanyi di publik sejak berusia sembilan tahun ketika menyanyi pada perayaan HUT RI.

Reza juga pernah berpartisipasi pada Asia Bagus, suatu program pencarian bakat penyanyi Asia di era tahun 90-an.

Sejak menetap di Swedia Desember 2004, Reza hanya menyanyi pada perayaan HUT RI di wilayah Sk?ne, Swedia tahun 2006 dengan suaranya yang mengejutkan warga Indonesia lainnya.

Penyesuaian diri dengan budaya masyarakat setempat, bahasa dan cuaca yang sangat berbeda dengan Indonesia serta bekerja di bidang F&B telah menunda keinginannya untuk kembali menyanyi.

Namun pada awal musim panas tahun ini ketika tim audition tiba di Malmo dekat kota Lund, rekan Reza secara diam diam menjebaknya untuk ikut audition.

Dengan alasan akan mengajak Reza jalan-jalan ke Kopenhagen, teman-teman Reza langsung membawanya ke tempat Audition dimana ratusan orang lainnya juga sudah menunggu giliran.

Di sinilah awal perjalanannya di kontes IDOL 2009 dimana para juri memilihnya untuk masuk dalam 20 besar di Stockholm yang kemudian disiarkan langsung secara nasional untuk memilih 12 finalis.

Melalui SMS dan telephone, publik memilih delapan finalis sementara dewan juri memilih empat peserta yang mendapatkan wild card.

Reza merupakan salah satu yang mendapatkan wild card dewan juri dan saat ini satu-satunya yang masih bertahan di lima besar.

Perjalanan Reza selama ini tidaklah mudah mengingat persaingan yang sangat ketat diantara para peserta yang mempunyai ciri khas dan fans masing-masing.

Selain itu penentuan siapa yang keluar dari kontes adalah melalui sms dan telefon dari para penonton sementara dewan juri hanya dapat memberikan pendapat baik yang bersifat positif maupun konstruktif. .

Tidak seperti peseta lainnya dimana keluarga mereka selalu mendampingi, Reza yang jauh dari keluarga di Jakarta selalu mendapat dukungan penuh dari teman-temannya. Mereka sudah seperti keluarga sendiri serta Henrik yang selalu setia memberikan dukungan penuh terhadapnya.

Jumat malam ini Reza akan tampil kembali dalam final lima besar dan diharapkan penampilannya akan membawanya ke babak berikutnya empat besar.

Menurut Dody, program Idol 2009 merupakan salah satu program yang memiliki rating yang cukup tinggi di Swedia.

Acara yang disiarkan secara langsung setiap Jum?at malam oleh TV4 secara national dimulai sejak awal September dan melakukan addition di berbagai kota di Swedia dan diikuti oleh lebih dari 3500 peserta.

Swedia merupakan salah satu negera dengan industri musik terbesar di dunia dengan banyaknya penyanyi Swedia yang sukses di dunia international.

Bahkan produser musik Swedia berhasil mencetak penyanyi international, tidak heran ajang Idol di Swedia merupakan suatu kesempatan besar bagi penyanyi untuk mengembangkan karir di bidang tarik suara.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009