Dublin (ANTARA News/Reuters) - Menteri Kehakiman Irlandia Dermot Ahern hari Kamis menyerukan pertandingan ulang playoff kualifikasi Piala Dunia melawan Prancis setelah gol kontroversial menyingkirkan Irlandia dari putaran final turnamen sepak bola dunia itu tahun depan.

"Saya berpendapat mestinya ada pertandingan ulang," katanya kepada stasiun radio Irlandia, Newstalk.

"Mereka (FIFA) baerangkali tidak akan mengabulkannya, karena kami adalah negara kecil dalam persepakbolaan dunia, tetapi marilah kita menempatkannya di tempatnya," tambahnya.

"Paling tidak kami berutang kepada ribuan pendukung yang hancur hatinya di seluruh negara tersebut. Sebailknya, bila hasil itu tetap disahkan, hal itu akan memperkuat pandangan bahwa bila kita curang, kita akan menang."

Prancis lolos ke putaran final di Afrika Selatan Rabu malam setelah kapten Thierry Henry menyentuh bola dengan tangannya untuk menguasai bola dan mengumpan bola kepada William Gallas yang kemudian mencetak gol di saat-sat terakhir pertandingan. Gol tersebut membuat Prancis menang agregat 2-1.

Insiden tersebut dibandingkan dengan gol "Tangan Tuhan" yang dicetak Diego Maradona dari Argentina di perempatfinal Piala Dunia 1986 melawan Inggris.

Surat kabar Irlandia, the Irish Independent, menulis, "`Tangan Tuhan Thierry Henry` menghancurkan impian Piala Dunia kami."

Sementara berita halamamn muka lainnya menulis, "Kecurangan", Tangan Kodok", dan Perampokan Di Siang Hari".

Asisten Manajer Irlandia, Liam Brady sepakat bahwa pertandingan mestinya diulang.

"Kami akan pergi ke Paris dan melakukan pertandingan lagi. Saya kira hal itu tidak akan terjadi, tetapi kami bersedia pergi dan bertanding lagi di Paris, di kandang mereka dan menentukan pemenangnya secara adil," katanya kepada radio BBC.

"Dari pertandingan 120 menit, mereka (Irlandia) pantas menang dan itu merupakan hari yang memalukan bagi sepak bola pada saat hal seperti itu terjadi," tambahnya di Sky Sports News.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009