Sleman (ANTARA News) - Tim panitia penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2009 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan memperketat pengawasan dalam pelaksanaan tes tertulis guna mengantisipasi kemungkinan terjadi kecurangan peserta termasuk adanya joki.
"Kami akan memperketat pengawasan di seluruh lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan ujian tertulis penerimaan CPNS pada Minggu (22/11) nanti, karena kami tidak ingin terjadi kecurangan termasuk penggunaan joki," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sleman Iswoyo Hadiwarno, Kamis.
Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan 320 tenaga pengawas yang akan ditempatkan di seluruh lokasi tes.
"Dari 23 gedung sekolah yang digunakan untuk tes tertulis, terdapat 320 ruangan, dan kami akan menempatkan satu pengawas di setiap ruangan, sehingga total pengawas yang kami kerahkan sebanyak 320 orang," katanya.
Jumlah tersebut, kata dia masih ditambah 23 koordinator pengawas, 23 wakil koordinator pengawas, serta lima koordinator wilayah.
Ia mengatakan jika dalam pengawasan tersebut ditemukan kecurigaan atau dugaaan adanya praktik perjokian maupun kecurangan lainnya, pengawas akan langsung mencocokkan kartu tanda peserta ujian (KTPU) dengan identitas yang lain seperti KTP maupun SIM.
"Dengan cara ini akan ketahuan apakah yang bersangkutan memang peserta asli atau joki, dan jika terbukti melakukan kecurangan, peserta yang bersangkutan akan langsung kami keluarkan dari ruangan," katanya.
Iswoyo mengatakan sanksi bagi peserta yang menggunakan joki adalah langsung dicoret dari daftar peserta tes, sehingga dinyatakan gugur.
"Panitia juga mendirikan posko pengawas di kantor BKD Sleman untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Apabila terjadi masalah pada saat pelaksanaan tes, bisa langsung menghubungi posko itu," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009