Jakarta (ANTARA News) - Wall Street Institute, Lembaga Kemampuan Berbahasa Inggris, menyelenggarakan kegiatan pengumpulan dana sekaligus mendorong sektor usaha membantu pembangunan infrastruktur yang rusak di Padang Sumatera Barat.
"Kegiatan pengumpulan dana yang kami lakukan diharapkan dapat menggugah perusahaan atau individu untuk membangun kembali Sumatera Barat," kata Presiden Direktur Wall Street Institute Indonesia, Wiliam Daniel di Jakarta, Kamis malam, di sela-sela kegiatan malam dana.
William menjelaskan, kegiatan malam dana yang diselenggarakan di Tribecanite City Walk Jakarta merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mengumpulkan dana untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa pada bulan September 2009 lalu.
Menurut William, kegiatan ini melibatkan kalangan pengajar dan siswa sekolah sebagai penggagas dan donatur sekaligus dapat memberikan motivasi kepada sektor usaha dan individu untuk ikut terlibat di dalamnya sehingga apa yang disumbangkan nantinya akan berarti.
William mengakui, banyak dari wilayah di Indonesia yang mengalami bencana, namun karena kemampuan yang terbatas maka prioritas sementara ini masih ditujukan ke Padang, mengingat wilayah ini yang paling parah terkena dampak bencana.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya kegiatan lelang, pemutaran film di tiga cabang Wall Street Institute, serta kegiatan malam dana melalui pertunjukan musik dan sulap, jelas Wiliam.
Dana yang terkumpul nantinya, kata Wiliam, sementara ini sudah dialokasikan bagi pembangunan SDN 2 yang berlokasi di Korong 5 Koto Timur Sumatera Barat. Sekolah dengan murik 250 orang ini mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa.
"Dana itu akan kami gunakan untuk membangun sekolah lengkap beserta fasilitas mengajar," ujarnya.
Pembangunan sekolah itu juga akan menggunakan konstruksi tahan gempa sesuai rekomendasi pemerintah. Hal ini penting mengingat Sumatera Barat termasuk zona rawan gempa. Bahkan pasca gempa di Padang September kemarin diprediksikan gempa masih akan terus terjadi, kata Wiliam.
Akhir September 2009, Sumatera Barat diguncang bencana gempa bumi dengan kekuatan 7,6 skala Richter yang mengakibatkan ribuan nyawa meninggal dan harta benda berupa rumah, sekolah, serta fasilitas umum rusak parah.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercata 2.146 ruang kelas sekolah hancur sehingga ribuan siswa terganggu kegiatan belajarnya, kata Wiliam.
Wall Street Institute sendiri merupakan kursus berbahasa Inggris bagi orang dewasa, sudah berpengalaman lebih dari 35 tahun dan memiliki lebih dari 400 pusat belajar yang tersebar di 28 negara termasuk Indonesia.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009