Semarang (ANTARA News) - Pemusik jaz, Syaharani menilai, musik jaz itu bisa diibaratkan seperti lukisan yang terdiri dari berbagai macam aliran, seperti naturalis dan abstrak.
"Seperti halnya musik jaz, ada modern jaz, pop jaz, atau live jaz," katanya usai "Jazzy Lounge with Syaharani and The Queenfireworks" di Hotel Ciputra Semarang, Kamis (19/11) malam.
Dalam penampilannya tersebut, Syaharani yang baru satu kali menelurkan album bersama The Queenfireworks itu mencoba membuai penonton dengan merdunya alunan lagu yang dilantunkannya.
Syaharani mencoba memanaskan suasana dengan lagu pertama berjudul "Delight of Love" diiringi petikan gitar Donny Suhendra, betotan bas Kristian Dharma, dan gebukan drum Sirhan Muhammad.
Tak ketinggalan, Trias Fajar yang memegang keyboard juga mencoba membuat suasana lebih hidup dengan permainan musiknya tanpa menghilangkan kesan santai yang ingin ditonjolkan.
Syaharani mengatakan, dalam penampilannya kali ini memang ingin menghadirkan kesan santai, sesuai dengan konsep album kedua Syaharani and The Queenfireworks yang akan segera diluncurkan.
"Saya telah mengeluarkan sebanyak empat album, tiga album pertama adalah solo, sementara album keempat bersama The Queenfireworks dan masing-masing memiliki konsep berbeda," katanya.
Dalam album solo kedua Syaharani yang bertajuk "Magma", konsep yang disajikan adalah nuansa kontemplatif, sedangkan dalam album bersama The Queenfirework ingin mencoba menghadirkan kesan ceria.
"Pemusik akan jenuh ketika harus membuat album dengan warna dan nuansa yang sama, misalnya pemusik jaz yang sering menyanyikan bossanova, sekali-kali ganti pop jaz," katanya.
Ia mengaku, dalam Syaharani and The Queenfireworks semua personel memang dibebaskan bermain sesuai gaya dan warna musik yang dimiliki masing-masing dan perpaduan musik berjalan secara alami.
"Itulah uniknya musik jaz, semua ide yang dimiliki oleh masing-masing personel langsung dipadukan lewat improvisasi di atas panggung, namun perpaduan itu tetap harus berjalan harmonis," katanya.
Selain "Delight of Love", lagu-lagu lain yang dinyanyikan Syaharani and The Queenfireworks di antaranya berjudul "Mungkin", "Love", "Anytime", "Tersiksa Lagi", "Kiranya", dan "Loving You".
Para penonton yang rata-rata berusia di atas 30 tahun terlihat cukup puas dengan penampilan Syaharani and The Queenfireworks yang dalam kesempatan itu membawakan sekitar 14 lagu.
Menurut wanita kelahiran 21 Juli 1971 itu, dirinya tertarik dengan musik jaz karena musik jaz bisa dikembangkan secara lebih luas dan bersifat fleksibel, sehingga tidak terkesan monoton.
"Bahkan, penampilan di panggung bisa sangat berbeda dengan waktu latihan atau hasil rekaman yang sudah menjadi album, sebab permainan di panggung penuh dengan improvisasi," katanya.
Gitaris The Queenfireworks, Donny Suhendra menambahkan, hal paling penting dalam bermain musik jaz adalah interaksi yang terjalin antar-pemain saat di panggung dan interaksi dengan penonton.
"Penonton harus mampu menangkap pesan yang terkandung dalam lagu yang dinyanyikan, sebab percuma saja kalau penonton tidak mampu menangkapnya," kata Donny yang juga gitaris Krakatau Band itu.
Sementara itu, General Manager Hotel Ciputra Semarang, Budi Irianto mengatakan, pihaknya telah beberapa kali menyelenggarakan Jazzy Lounge menghadirkan penyanyi jaz terkemuka, kali ini giliran Syaharani.
"Kami ingin mewujudkan keinginan untuk memanjakan telinga para penikmat jaz di Semarang dengan menghadirkan musisi-musisi jaz yang terbaik di blantika musik Indonesia," kata Budi.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009