Teheran (ANTARA News/AFP) - Presiden Mahmoud Ahmadinejad, Kamis, meminta agar negara-negara kekuatan dunia menghormati Iran dan membebaskan aset-asetnya jika mereka ingin bekerja sama dengan Teheran, suatu pernyataan yang tampaknya ditujukan pada musuh lamanya, Amerika Serikat.
"Jika negara kami melihat mereka mengubah sikapnya, melepaskan sikap arogannya ... dan mengembalikan hak-hak dan aset negara Iran maka Iran akan menerima itu," kata Ahmadinejad dalam sebuah pidato di televisi di kota bagian utara, Tabriz.
"Namun jika mereka lagi-lagi setelah menipu di kawasan maka reaksi nasional kami akan sama sebagaimana yang kami berikan pada pendahulunya," katanya memperingatkan.
Tokoh garis keras Ahmadinejad membuat kometar ketika Presiden Ameriak Serikat Barack Obama memperingatkan "konsekuensi" setelah Iran menolak kesepakatan bahan bakar nuklir yang dimediatori oleh PBB yang bertujuan untuk mengakhiri ketegangan yang telah lama berlangsung antara pihak barat dengan Teheran akibat program nuklir kontroversial Iran.
Obama menerapkan kebijakan "penghargaan dan sanksi" dengan Teheran, menawarkan sebuah pendekatan diplomatik setelah tiga dekade hubungan buruk dan di saat yang sama mengancam memperkuat sanksi jika Iran tidak membersihkan program atomnya.
Amerika Serikat membekukan aset pemerintah Iran pada 1979 ketika kelompok Islam menyerang kedutaan besar AS di Teheran, dimana mereka menahan 50 sandera selama 444 hari.
Krisis itu berujung pada berakhirnya hubungan diplomatik AS-Iran pada 1980.
Pembekuan aset, yang diperbaharui tiap tahun, adalah sumber kekesalan di Iran.
Awal bulan ini penuntut umum federal AS mengatakan bahwa mereka menyita empat masjid dan gedung pencakar langir 36 lantai di New York dari sebuah organisasi nirlaba muslim yang dicurigai berada dibawah kendali pemerintah Iran.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009