Kesimpulan itu diperoleh setelah polisi memeriksa barang bukti di lokasi kejadian dan meminta keterangan kepada sejumlah saksi, kata Nanan di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini petugas dari Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim identifikasi kepolisian setempat.
Akibat kejadian itu, tiga orang mengalami luka namun telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit Bethesda.
Ledakan itu menyebabkan pintu jenis rolling door dan dinding penyekat ruangan rusak.
Tiga orang yang menjadi korban adalah pengguna jalan yang sedang melintas di depan apotik saat terjadi ledakan.
Mereka yang terkena serpihan pecahan kaca itu itu adalah Yakub (22), mahasiswa, yang mengalami luka sobek di dagu, Johannes (32), swasta, luka lecet di siku dan Dias (26), mahasiswa dengan luka leher di kiri.
Sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan adalah pemilik apotik, pemilik bangunan dan pemilik warung di seberang apotik.
Barang bukti yang diamankan antara lain dua tabung gas, dua televisi, kompor gas, kaleng dan sejumlah berkas terkait dengan aktivitas apotik.Namun, Polri belum dapat memastikan penyebab kebocaran gas.
Sementara itu, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol Sunaryono menyatakan, ledakan itu tidak terkait dengan aksi terorisme.
Menurut dia, ledakan tersebut bukan berasal dari bom dengan berdaya ledak besar tapi hanya merupakan ledakan berdaya rendah.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009