Seoul, (ANTARA News) - Korea Selatan Kamis mengerahkan sekitar 13.000 polisi dan tentara untuk mengamankan kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, namun para pelaku unjuk rasa pro AS berupaya melebihi jumlah para pemrotes di pusat Seoul.
"Selamat datang Obama," terika sekitar 3.000 aktivis yang memanjang di jalan-jalan dekat kedutaan besar AS, pada saat iring-iringan kawal presiden Amerika itu melintas untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Lee Myung-Bak, sebagaimana dikutip dari AFP.
Aksi demo itu dipimpin oleh para veteran yang mengenakan seragam militer, dan mengecam program senjata nuklir Korea Utara, satu isu yang tampaknya akan mendominasi perundingan puncak pemimpin kedua negara.
Puluhan bus polisi diparkir di sekeliling gedung kedutaan dan ribuan polisi anti huru-hara di tempatkan di pusat Seoul dan sekitar hotel Grand Hyatt di distrik Namsan, di mana presiden Amerika menginap.
Puluhan aktivis memprotes keputusan Korea Selatan mengirimkan tentara ke Afghanistan. Mereka menggelar aksi di luar gedung kedutaan Rabu sebelum Obama tiba dalam persinggahan terakhir dalam lawatan pertamanya ke Asia.
Para pembela hak asasi manusia (HAM) lokal Rabu menyeru Obama agar terus terang menentang keras pelanggaran HAM Korea Utara.
Pengamat HAM internasional yang bermarkas di New York, Human Rights Watch (HRW), juga mengimbau dia dan Lee agar bersikap keras terhadap masalah itu.
HRW mengatakan dalam pernyataannya Rabu, bahwa para pemimpin itu hendaknya membuat komitmen kepada publik untuk mengatasi pelanggaran HAM di Korea Utara, di samping arus pengungsi Korea Utara di China.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009