Jakarta (ANTARA) - Sidik jari dan DNA yang terdapat pada pisau yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Yodi Prabowo adalah sidik jari dan DNA editor Metro TV itu.

"Sidik jari ada ditemukan adalah sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Selasa.

Meski demikian, Yusri mengatakan, penyidik Kepolisian dan tim forensik masih terus melakukan pemeriksaan terhadap seluruh alat bukti yang ada untuk secepatnya menguak kasus ini.

"Ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami, oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman. Mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan," ujarnya.

Baca juga: Polisi: Tak ada lebam akibat pukulan di tubuh Yodi Prabowo
Baca juga: Polisi panggil kembali saksi kunci kasus pembunuhan editor Metro TV

Yusri mengatakan pisau ditemukan di bawah jasad korban. Menurut keterangan saksi, jasad korban saat ditemukan berada di posisi telungkup dengan pisau yang berada di bawahnya, namun pisau itu tidak menancap di tubuh korban.

"Pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi di awal dalam telungkup, di bawahnya ada pisau saat itu," kata Yusri.

Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat (10/7) setelah dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Selasa (7/7).

Kepolisian mengungkapkan hasil autopsi terhadap jenazah korban menunjukkan ada luka tusukan benda tajam di bagian leher sebagai penyebab utama kematian Yodi.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020