Perlu ada forum atau asosiasi event untuk membantu pemerintah dalam mengkurasi event-event terbaik di Tanah AirJakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong promotor musik lokal untuk membentuk Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) sebagai forum komunikasi dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan berbagai isu yang muncul dalam bidang pertunjukan musik, terlebih dalam masa pandemi COVID-19.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani, Selasa, mengatakan, keberadaan asosiasi dapat membantu memberi masukan pemerintah terkait pengembangan event musik di Indonesia.
“Perlu ada forum atau asosiasi event untuk membantu pemerintah dalam mengkurasi event-event terbaik di Tanah Air. Dan ini sejalan dengan tugas dan fungsi bidang Event Kemenparekraf, di antaranya mendukung event-event daerah, membesarkan event nasional, serta membawa event internasional ke dalam negeri. Karena, DNA Indonesia adalah kreatif,” kata Rizki Handayani.
Ia mengatakan kerja sama antara pemerintah dan industri ke depan dapat terjalin semakin intensif terutama terkait pengembangan event musik, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan dan pergerakan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
Baca juga: "Mandalika Rebound" diharapkan pulihkan pariwisata NTB
Baca juga: "Travel Storytelling" efektif promosikan destinasi wisata budaya
"Para promotor senior bisa menjadi advisor atau pembina Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI). Jadi para promotor senior dilibatkan langsung juga di APMI,” kata Rizki Handayani.
Ia menambahkan, pihaknya sedang menyusun buku panduan protokol kesehatan di bidang pertunjukan musik, sebagai panduan teknis yang mengacu dari Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020.
Untuk itu, menurut dia, asosiasi diharapkan dapat memperkuat pembentukan buku panduan tersebut dengan memberi masukan, terutama terhadap titik-titik penting dalam penyelenggaraan pertunjukan musik.
Merespon hal itu, para promotor pun membentuk Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) yang menunjuk salah satu promotor yakni Dino Hamid sebagai ketua panitia pembentukan APMI.
Dino mengatakan, salah satu tugas besar APMI adalah membuat program event baik sebelum vaksin ditemukan dan sesudah vaksin ditemukan nanti. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar dan mengubah preferensi masyarakat dalam berkegiatan yakni lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlangsungan lingkungan.
Baca juga: Kemenparekraf: Protokol kesehatan kunci kebangkitan pariwisata
Baca juga: Kemenparekraf terbitkan panduan protokol kesehatan di hotel-restoran
"Pembentukan APMI saat ini sedang tahap konsultasi dengan tim pengacara dan sudah membentuk tim kecil untuk pembentukan," kata Dino Hamid.
Dukungan untuk membentuk APMI juga disampaikan Anas Syahrul Alimi dari Rajawali Production. Kehadiran APMI diharapkan akan berdampak positif dan mendorong ekosistem pertunjukan musik di Indonesia lebih maju.
“Oleh karena itu harus ada asosiasi yang tidak hanya berbicara bisnis, tapi lebih mengedepankan semangat pengembangan event. Buat series festival musik Indonesia, dikemas dengan baik dan kita promosikan di negara pasar,” katanya.
Anas juga mengusulkan diadakannya music tourism yang tujuannya agar ada paket yang menawarkan kepada wisatawan untuk menonton pertunjukan musik sekaligus berwisata.
Ia juga mengusulkan agar Kemenparekraf menyusun model event hybrid kombinasi online dan offline, yang dalam penyusunannya turut melibatkan Kementerian Kesehatan, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyambut baik pembentukan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) dan akan mempelajari lebih lanjut masukan dari para promotor.
Menurutnya penyelenggaraan event, khususnya pertunjukan musik memberikan peluang besar untuk mendatangkan wisatawan sehingga dapat mendorong bangkitnya perekonomian nasional.
"Event tidak hanya sebagai suguhan hiburan tapi sebagai atraksi yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan sekaligus mempromosikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas sejalan dengan visi Kemenparekraf,” kata Wishnutama.
Baca juga: Kemenparekraf dorong hotel dan restoran terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Kemenparekraf: Kaldera Toba akan jadi tujuan wisata dan penelitian
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2020