Berlin (ANTARA News/AFP) - Kabinet Jerman, Rabu memutuskan membatalkan satu misi pengiriman pesawat-pesawat pengintai ke Afghanistan setelah Turkmenistan dan Azerbaijan menolak mengizinkan pesawat NATO terbang melalui wilayah udaranya, kata sumber-sumber militer kepada AFP, Rabu.

Keikutsertaan Jerman dalam satu misi untuk memerangi perompak di lepas pantai Lebanon diperpanjang selama enam bulan.

Kabinet juga akan memperpanjang satu tahun mandat misi militernya yang tidak populer di Afghanistan, kata sumber-sumber itu.

Perpanjangan penggelaran pasukan itu, yang melibatkan serdadu Jerman bersama dengan pasukan NATO dan Amerika Serikat dalam perang terhebat militer sejak Perang Dunia II, kini harus disetujui parlemen sebelum mandat itu berakhir Desember.

Pemerintah koalisi baru yang dipimpin Kanselir Angela Merkel telah menyetujui perpanjangan mandat dalam program pemerintah mereka yang disusun setelah pemilu September.

Jerman kini memiliki 4.300 tentara di Afghanistan, yang digelar di wilayah utara yang relatif tenang tetapi dalam bulan-bulan belakangan ini lebih rusuh.

Kontingen Jerman adalah terbesar ketiga dalam pasukan internasional yang berkekuatan 100.000 personil termasuk 65.000 tentara yang berada dibawah komando NATO tetapi Berlin mendapat tekanan kuat dari sekutu-sekutunya untuk mengirim pasukan tambahan bagi satu serangan kontra pemberontakan.

Pada hari Jumat, Berlin mengumumkan pihaknya akan mengirim 120 tentara tambahan ke provinsi Kunduz di utara pertengahan Januari.

Akan tetapi Kanselir Angela Merkel menolak mempertimbangkan pengiriman pasukan tambahan sebelum konferensi internasional awal tahun 2010 mengenai perang itu. Tingkat pasukan Jerman kini adalah 4.500 tentara.

Misi itu sangat tidak populer di dalam negeri.

Merkel dan Menlu Guido Westerwelle menurut rencana akan mengeluarkan sebuah pernyataan mengenai penggelaran tentara itu sekitar pukul 14:00 waktu setempat (20:00 WIB).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009