Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) membantu sosialisasi protokol pencegahan COVID-19 di masyarakat.
"Jadikan ini momentum kita menghadapi musuh bersama, sehingga kerukunan sosial kita akan semakin kuat. Tolong disampaikan info-info yang kami sampaikan ini dengan cara bapak-bapak masing-masing karena budaya negara kita ini sangat menghormati tokoh-tokoh agama," ujar Tito dalam seminar daring yang berlangsung di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Mendagri: Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi berjalan paralel
Menurut Mendagri, pertemuan virtual sore itu penting sekali artinya karena dapat menjadi momentum bagi dirinya merekatkan diri dengan para tokoh-tokoh agama yang dihormati masyarakat.
Bahkan, untuk hadir dalam seminar daring itu, Mendagri mengaku sampai meminta izin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD karena ada acara yang digelar olehnya.
"Saya minta izin ke bapak Menkopolhukam, ingin berbicara kepada FKUB pak. Karena FKUB ini sangat penting sekali. Ini tokoh, masyarakat kita sangat hormat kepada tokoh agama," kata Tito.
Mendagri merasa perlu baginya meminta tokoh-tokoh agama di FKUB untuk berbicara kepada umatnya, membangun kesadaran sosial.
"Dan terhadap isu Pilkada, kami minta kepada bapak-bapak tokoh agama, mainkan isu COVID-19 dan penanganan dampak ekonominya sebagai isu sentral. Sehingga menekan isu-isu primordial, termasuk masalah keagamaan yang sering kali dipermasalahkan dan akhirnya terjadi konflik," kata Mendagri.
Baca juga: Mendagri dorong peraga kampanye berupa masker dan "hand sanitizer"
Mendagri meminta agar protokol pencegahan COVID-19 dapat disampaikan dengan bahasa keagamaan sehingga masyarakat dapat ikut bergerak untuk mentaati protokol kesehatan tersebut.
"Menaati protokol kesehatan pakai masker, ajak para kepala daerah, siapapun juga, maupun pengusaha, untuk mau membagi-bagikan masker sebanyak-banyaknya pada rakyat. Ajak masyarakat untuk cuci tangan dengan benar, tidak hanya dengan sabun, tapi ya ini (hand sanitizer)," kata Mendagri.
Sehingga dampaknya, setiap orang dapat menjadikan masker dan hand sanitizer sebagai kebiasaan baru yang tidak dapat ditinggalkan.
"Dua barang ini, perlakukan seperti kita lupa membawa ponsel," kata Tito.
Turut hadir dalam seminar itu Menteri Agama Fachrul Razi dan Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Putra Sukahet.
Baca juga: Mendagri imbau daerah segera selesaikan NPHD Pilkada Serentak
Baca juga: Menko PMK ajak masyarakat nikmati protokol kesehatan
Baca juga: DPR minta pemerintah cermati penerapan protokol kesehatan di sekolah
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020