Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha Tahun 1430 Hijriyah jatuh pada hari Jumat, tanggal 27 November 2009, kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu.
Menurut Nasaruddin, mengatakan penetapan Hari Raya Idul Adha dilakukan melalui sidang istbat (penentuan) oleh seluruh organisasi massa (ormas) Islam dan Badan Hisab Rukyat (BHR).
Menurut dia, ahli hisab dan rukyat seluruh ormas Islam yang jumlahnya 60 organisasi sepakat menetapkan tanggal 1 Dzulhijah 1430 Hijriyah jatuh tanggal 18 November 2009 berdasarkan perhitungan dan peneropongan tinggi bulan baru.
"Kita kemarin melakukan rukyat di seluruh titik yang biasa ditetapkan, baik yang dilakukan BHR maupun tim rukyat ormas Islam. Semua sepakat dengan hasil rukyat di Bukit Condro, Gresik itu. Maka resmi 1 Dzulhijah hari ini. Kita tinggal tambah 10 sudah Lebaran Idul Adha," katanya.
Awal Dzulhijah dan Hari Raya Idul Adha 1430 Hijriyah yang ditetapkan pemerintah sama dengan yang ada dalam penanggalan sejumlah ormas Islam termasuk Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al Irsyad, Persis dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
"Kalau beda dengan waktu `wukuf` (berdiam diri-red) di Arafah tidak apa-apa karena wilayah hukumnya beda. Geografis beda," jelasnya.
Idul Adha, yang di Indonesia juga disebut Hari Raya Kurban, merupakan peringatan peristiwa dalam sejarah Islam, yakni ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Ismail atas perintah Allah Swt, yang kemudian mengganti Ismail dengan domba.
Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari Idul Adha adalah puncak ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim di kota suci Mekah, Arab Saudi.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari untuk melakukan shalat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri.
Setelah shalat biasanya dilakukan penyembelihan hewan kurban, bisa sapi, kambing, domba, untuk memperingati peristiwa yang terjadi pada Nabi Ibrahim dan putranya. Daging hewan kurban selanjutnya akan dibagikan kepada fakir miskin.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009