New York (ANTARA News/AFP) - Dolar mendapatkan pijakan lebih kuat pada Selasa waktu setempat, bangkit terhadap saingan utamanya setelah data menunjukkan permintaan yang kuat untuk obligasi negara AS (US Treasury) dan kepala Bank Sentral Eropa (ECB) mendesak greenback yang kuat.
Pada 22.00 GMT, euro berpindah tangan pada 1,4873 dolar dibandingkan dengan 1,4972 dolar akhir Senin di New York.
Unit AS naik menjadi 89,25 yen dari 89,05 yen.
Tindakan pasar datang setelah kepala ECB Jean-Claude Trichet mendesak komitmen AS untuk dolar yang kuat, mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Monde bahwa posisi itu menguntungkan seluruh masyarakat internasional.
"Kekuatan dolar ... bukan hanya dalam kepentingan Amerika Serikat tetapi seluruh masyarakat internasional juga," katanya dalam sebuah wawancara.
Pernyataan Trichet diikuti pernyataan dari ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke, yang menekankan pentingnya penguatan dolar.
Meskipun pernyataan Bernanke memberi sedikit dukungan pada hari Senin, dolar memperoleh momentum di Asia setelah itu.
Komentar Bernanke "mungkin merupakan upaya untuk memeriksa lonjakan harga aset global baru-baru ini dengan dosis keras realitas ekonomi," kata Fred Dickson, ahli strategi pasar DA Davidson & Co.
"Itu tampaknya telah bekerja, setidaknya dalam semalam. Waktu yang akan mengatakan apakah investor global mengubah pandangan mereka untuk dolar, komoditas dan ekuitas global. Biasanya paruh dampak pidato dari Ketua Fed adalah sekitar dua hari."
Sementara data menunjukkan investasi asing pada obligasi AS dan investasi jangka panjang, termasuk dari China, naik di luar dugaan.
Arus modal jangka panjang netto ke Amerika Serikat naik menjadi 40,7 miliar dolar pada September dari 34,2 miliar dolar direvisi bulan sebelumnya, menurut data laporan bulanan Treasury International Capital (TIC).
Data mengurangi kekhawatiran bahwa bank sentral dan investor lainnya mengeluarkan dolar dan sekuritas pemerintah karena kekhawatiran stabilitas dolar.
"Permintaan baru atas nama investor asing mengejutkan mengakibatkan rally ekuitas global berlanjut dan peningkatan selera risiko," kata Michael Woolfolk di Bank of New York Mellon.
"Jika ini membuktikan tren yang bertahan lama, ini akan memberikan dasar bagi rally dolar yang kuat tahun depan karena The Fed mulai menaikkan suku bunga."
Data ekonomi AS menawarkan sinyal beragam terhadap perekonomian dan karenanya ini tidak banyak memindahkan pasar mata uang.
Satu laporan menunjukkan produksi industri AS secara keseluruhan naik 0,1 persen pada Oktober, dengan penurunan kecil keluaran pabrik diimbangi dengan peningkatan kegiatan utilitas.
Sebuah laporan terpisah menunjukkan harga produsen AS naik 0,3 persen pada Oktober, mennyoroti menjinakkan inflasi pada tingkat grosir.
Termasuk makanan dan energi, yang disebut IHP inti turun 0,6 persen.
Lebih dari 12 bulan, harga grosir sudah turun 1,9 persen secara keseluruhan, dengan indeks inti menunjukkan kenaikan 0,7 persen.
Kecenderungan datar atau penurunan harga adalah berkah campuran bagi perekonomian.
Hal ini memungkinkan Federal Reserve untuk menjaga suku bunga rendah untuk membantu mengangkat ekonomi keluar dari mati suri, tetapi juga menunjukkan deflasi yang berpotensi melumpuhkan spiral yang dapat membahayakan upaya pemulihan.
"Tekanan inflasi tetap membisu dan aktivitas manufaktur mulai lambat," kata Kathy Lien di Global Forex Trading.
"Pada akhirnya laporan-laporan ini memberikan Fed lebih banyak alasan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter super longgar selama mereka dapat dan di sepanjang jalur tersebut untuk menjaga dolar menguat dengan cepat sehingga dapat membantu untuk merangsang ekonomi AS."
Pada akhir perdagangan New York, dolar menguat menjadi 1,0157 franc Swiss dari 1,0072 franc pada Senin. Pound berada pada 1,6808 dolar setelah 1,6818 dolar.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009