Banjarbaru (ANTARA News) - Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Sucantika Budi, menghimbau warga di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjauhi daerah terbuka baik di daratan maupun perairan selama musim hujan ini.
"Warga hendaknya waspada dan menjauhi daerah terbuka karena ancaman baik sambaran petir maupun angin kencang atau puting beliung, mengintai selama musim hujan seperti sekarang," ujarnya di Banjarbaru, Rabu.
Menurutnya, sambaran petir sangat berpotensi mengenai benda maupun manusia yang berada di daerah terbuka karena posisinya lebih tinggi dibanding sekelilingnya sehingga menjadi obyek utama sambaran listrik akibat fenomena alam itu.
Ia mengatakan, daerah terbuka yang patut dihindari seperti lapangan bola, hamparan sawah, lapangan golf karena benda maupun manusia yang berada didaerah terbuka itu sangat berpotensi tersambar petir.
Selain itu, masyarakat pesisir dan nelayan juga patut mewaspadai wilayah perairan terutama pesisir pantai karena tempat tersebut rawan terkena sambaran petir yang selalu menyertai cuaca buruk dan hujan deras.
"Jika cuaca buruk, lebih baik menghentikan segala aktivitas di daerah terbuka dan segera mencari tempat aman sebagai perlindungan sehingga terhindari dari ancaman sambaran petir," ungkapnya.
Potensi bahaya lain yang patut diwaspadai, kata dia, adalah angin kencang berkecepatan tinggi hingga mencapai kecepatan 40 knot atau setara 80 kilometer per jam yang akrab disebut puting beliung (Gusty).
Kemunculan angin puting beliung, lanjutnya, diawali awan Cumulonimbus yang membentuk suhu udara panas dan lembab yang didalamnya muncul gerakan awan tidak beraturan sehingga memicu meningkatnya kecepatan angin.
"Gerakan awan yang tidak beraturan itu lah yang membuat kecepatan angin meningkat dan membentuk putaran yang disebut angin puting beliung. Efeknya memang merusak, tetapi skalanya relatif kecil dan biasanya terjadi di satu kawasan dengan dampak yang tidak terlalu besar," jelasnya.
Dikatakan, potensi hujan disertai petir dan angin puting beliung diprediksi berlangsung selama musim hujan yang diperkirakan berakhir hingga bulan Pebruari 2010 mendatang sehingga warga dihimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana itu.
Dampak buruk angin puting beliung sudah dirasakan masyarakat Kabupaten Banjar karena sejak awal bulan November lalu sejumlah daerah seperti Kecamatan Aluh-Aluh, Astambul dan Gambut dilanda puting beliung sehingga merusak beberapa buah rumah warga di kawasan setempat.
Kejadian terakhir, Pasar Batuah Martapura diterjang puting beliung sehingga rangka besi penopang kanopi pelindung atap ambruk, Sabtu petang disusul kejadian serupa yang melanda Desa Kayu Bawang dan Malintang Baru Kecamatan Gambut, Senin siang hingga merusak 28 buah rumah warga di dua desa itu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009