Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah dapat memberikan program pendampingan psikologis untuk anak didik melalui kerja sama dengan psikiater, dan memastikan fasilitas pendukung pembelajaran daring bagi anak-anak dan remaja di rumah telah memadai.
"Hal itu agar tidak menambah beban anak dalam kegiatan belajar mengajar secara daring," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya terkait kebijakan pembatasan sosial selama pandemi COVID-19 dapat berdampak pada terjadinya tekanan psikososial bagi anak-anak dan remaja.
Bamsoet meminta pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengevaluasi kemampuan belajar anak secara mandiri.
"Itu dikarenakan tidak semua anak memiliki wali atau orang tua yang mampu sepenuhnya mendampingi setiap proses pembelajaran anak dari rumah," ujarnya.
Bamsoet mengimbau agar orang tua memahami gejala tekanan psikososial yang berpotensi dialami anak agar dapat segera dikonsultasikan kepada ahli guna mencegah terjadinya psikososial yang semakin parah.
Selain itu, menurut dia, mendampingi dan memberi perhatian khusus pada anak saat berada di rumah, terutama dalam belajar maupun dalam mengakses internet, agar tidak terpapar oleh hal-hal negatif.
"Pemerintah bersama dengan orang tua anak memperhatikan agar tidak terjadi peningkatan kekerasan pada anak selama belajar di rumah, dan segera mengevaluasi dan mencari solusi untuk meminimalisir terjadinya peningkatan yang semakin tinggi, dikarenakan kekerasan terhadap anak dapat berdampak serius," katanya.
Politisi Partai Golkar itu juga mendorong pemerintah dapat berkomitmen memberikan perlindungan kepada anak, baik perlindungan dari kekerasan fisik, psikis, hingga kejahatan seksual, sesuai dengan peraturan perundangan.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020