“Saya mengapresiasi proses lelang jabatan di Kemenag yang berlangsung terbuka, transparan, independen, dan berkeadilan. Ini berarti Menteri Agama Fachrul Razi membantu terciptanya pemerintahan yang bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme,” katanya kepada pers di Serang Banten, Selasa.
Penasihat FAI itu mengemukakan keterangan tersebut terkait berlangsungnya seleksi Jabatan Pimpinan Tertinggi (JPT) Pratama (Eselon II) dan Madya (Eselon I) Kemenag yang dimulai sejak minggu pertama April 2020 hingga minggu pertama Juli 2020.
Baca juga: FAI: Pendiri Mathla'ul Anwar layak jadi Pahlawan Nasional
Ia mengemukakan, informasi yang menyebutkan bahwa proses lelang jabatan di Kemenag berlangsung terbuka, transparan, independen, dan berkeadilan itu didapatkannya dari kalangan internal dan eksternal Kemenag.
“Dengan begitu, kini tidak ada lagi stigma yang menyebutkan bahwa proses lelang jabatan di Kemenag diwarnai adanya titipan dan ‘jual beli’ kursi,” kata mantan Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA yang juga pernah menjabat Kepala Biro ANTARA di New York itu.
Wartawan senior itu juga mengemukakan, dari proses lelang jabatan yang bebas dari praktek KKN tersebut tampak bahwa Menag telah memberikan kekuatan dan harapan baru bagi tegaknya harkat dan martabat Kemenag dalam pembangunan bangsa dan negara serta tegaknya tata kelola birokrasi yang bersih dan berwibawa.
"Saya mengucapkan selamat kepada para pejabat Kemenag yang terpilih. Harapan publik tentunya adalah, berbuatlah yang terbaik ketika amanah diberikan," kata Asesor Uji Kompetensi Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (UKW-PWI) itu.
Baca juga: Menag Fachrul Razi apresiasi peran pendidikan Mathla'ul Anwar
Sementara itu Ketua Majelis Amanah OrmasKH Irsjad Djuwaeli menyambut baik dan mengapresiasi proses seleksi jabatan di lingkungan Kemenag yang bebas dari praktek KKN.
"Alhamdulillah sekarang proses seleksi jabatan di Kementerian Agama benar-benar bertumpu pada kompetensi dan profesionalisme serta bebas dari praktek 'jual-beli' kursi," kata tokoh Ormas Islam yang juga anggota Dewan Pembina Partai Golkar itu.
Dengan adanya proses seleksi jabatan yang transparan, independen, dan berkeadilan itu, ia berharap program-program Kemenag ke depan akan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.
KH Irsjad merasa yakin bahwa para pejabat di lingkungan Kemenag tidak akan berpikir untuk mendapatkan "uang haram" karena proses seleksi jabatan mereka berlangsung bersih dan transparan serta bebas dari praktek suap-menyuap.
Baca juga: Mathla'ul Anwar ajak ormas Islam berikan pemahaman dakwah yang benar
Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020