Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Kementerian dalam negeri Israel Selasa mengizinkan pembangunan 900 unit perumahan baru di Jerusalem timur yang dicaplok, dalam tindakan yang akan memancing kecaman internasional, menurut kementerian itu.

"Komisi perencanaan dan pembangunan telah mengizinkan pembangunan 900 unit perumahan di lingkungan Gilo di Jerusalem," kementerian itu menerangkan.

Langkah tersebut tiba ketika AS mendesak negara Yahudi itu untuk menghentikan aktivitas permukimannya, saat Amerika berupaya untuk membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan.

Masyarakat internasional acap kali mengkritik Israel karena membangun di tanah Palestina yang diduduki, yang Israel rebut pada 1967, tapi tanah tempat Palestina ingin membangun negara mereka pada masa depan.

Pada Senin, sebuah harian Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menolak permintaan AS untuk membekukan proyek di Gilo, di pinggiran selatan Jerusalem itu.

Diminta untuk mengomentari laporan tersebut, seorang pejabat senior Israel hanya menyatakan bahwa Netanyahu "siap untuk menunjukkan pengekangan maksimal ketika hal itu mengenai pembangunan di Judea dan Samaria (Tepi Barat) untuk membantu memulai lagi pembicaraan, tapi kebijakan ini tidak berlaku di Jerusalem, ibukota kami".

Walikota Jerusalem Nir Barkat mengatakan dalam satu pernyataan, ia "menolak dengan keras permintaan Amerika untuk menghentikan pembangunan di Jerusale dan akan membolehkan pembangunan untuk orang Yahudi, orang Islam dan orang Kristen di satu bagian Jerusalem tanpa prasangka".

"Permintaan untuk menghetikan pembangunan oleh agama adalah tidak sah di AS atau di tempat bebas lainnya di dunia."

Gilo terletak di Jerusalem timur yang sebagian besar penduduknya orang Arab, yang Israel rebut bersama dengan Tepi Barat dari Jordania dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian dicaplok dalam tindakan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Israel menganggap dua bagian kota suci itu sebagai ibukotanya yang abadi dan tak bisa dibagi serta tidak akan meninjau pembangunan di bagian timurnya sebagai permukiman. Palestina ingin menjadikan bagian timur kota Jerusalem itu sebagai ibukota negara mereka yang dijanjikan.

Sekitar 180.000 orang Israel tinggal di Jerusalem Timur berdampingan dengan hampir 270.000 orang Palestina.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009