"Pemadaman listrik bergilir mulai dilakukan, namun baru di wilayah Kabupaten Sukabumi. Pemadaman bergilir ini hanya berlaku untuk rumah tangga saja, tetapi pabrik tidak dilakukan," kata Manajer PT PLN APJ Sukabumi, Nono Mulyono di Sukabumi, Selasa.
Kebijakan itu, lanjut dia, dikeluarkan lantaran PLN telah melakukan pemadaman listrik kepada sejumlah pabrik yang ada di Kabupaten Sukabumi selama dua kali dalam sebulan.
"Pemadaman listrik di pabrik tersebut berdasarkan SKB lima menteri. Kalau pemadaman listrik bergilir dilakukan di pabrik, maka akan merugikan pengusaha," ujarnya.
Menurut dia, pemadaman bergilir di wilayah Sukabumi tidak dilakukan setiap hari, tetapi disesuaikan dengan permintaan PLN pusat untuk menurunkan daya.
"Permintaan penurunan daya di wilayah Sukabumi mencapai 6 hingga 7 Megawatt (MW) untuk siang hari, sementara untuk malam hari mencapai 10 hingga 12 MW," jelas Nono.
Pemadaman bergilir itu, kata dia, sudah terjadi beberapa kali, yakni di Kecamatan Lengkong pada Rabu (11/11), Kecamatan Cicurug pada Kamis (12/11) lalu dan Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi pada Senin malam (16/11).
Menurut dia, kemungkinan pemadaman listrik secara bergilir akan terus terjadi dan meluas di wilayah Sukabumi, pasalnya kerusakan pada pembangkit listrik belum selesai diperbaiki.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan mengundang sejumlah `stakeholder` untuk membicarakan rencana pemadaman listrik secara bergilir di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
"Pertemuan ini akan berlangsung pada Kamis (19/11) nanti di Balaikota Sukabumi dan Pendopo Palabuhanratu," katanya seraya berharap agar semua pihak memahami rencana pemadaman listrik bergilir.
Rencana pemadaman listrik secara bergilir pun telah disosialisasikan melalui siaran radio, sehingga diharapkan masyarakat tidak kaget dengan pemadaman listrik oleh PLN.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009